Uncategorized
Diduga Peningkatan Jalan Mahkui Pasar Babad Langgar KIP
Penulis : Irfan Bulle
SBNews.- Pandeglang | Pelaksanaan peningkatan jalan Mahkui-Pasar Babad disignalir kangkangi sepesifikasi, pasalnya pekerjaan jalan itu tidak memasang papan informasi pembangunan, diduga pelaksanaan peningkatan jalan terjadi keterlambatan kalender, sehingga papan informasi proyek tidak dipasang dan tidak ada kantoran sementara atau Direksikit proyek itu, hal tersebut terpantau dari awal pelaksanaan hingga pada hari rabu (15/11/2017).
“Kalau tempat istirahat pekerja disediakan di gudang pengelolaan sampah depan rumah pak Kepala desa Banyumekar kecamatan Labuan, tapi kalau untuk kantornya setahu saya tidak ada,” jelas seorang pekerja.
Pelaksanaan peroyek tersebut juga tidak melakukan galian tanah untuk pelebaran jalan sehingga dalam penggunaan Agregat A dan B yang tidak maksimal, terlebih dari pada itu, pekerjaan tersebut terlihat tidak menggunakan pibrator pada pengecoran awal dimulainya pekerjaan mutu betonisasi dan untuk kerangka Dowel diduga menggunakan besi berukuran 22.
“Sejatinya jika peningkatan jalan itu ada pelebaran badan jalan maka setidaknya ada kegiatan galian tanah sekurangnya sedalam 15 cm serta menggunakan Esapator, namun pantauan SBNews tidak ditemukannya kegiatan yang dimaksud itu.
“Saya setiap hari ada disini, dan saya tidak pernah melihat adanya Beko atau Eksapator untuk galian pengkerasan pelebaran jalan ini, dan perihal yang lainnya saya tidak paham mekanisme pekerjaan jalan yang sedang dikerjakan ini,” ujar warga sekitar yang enggan dipublikasikan identitasnya.
Terpisah dikatakan oleh salah seorang pihak pelaksana. “kita dari pihak pelaksana tidak menggunakan eksapator karena mengingat jalan yang sempit hingga tidak memadai untuk dilintasi mobilisasi itu,” ujar salah satu pihak pelaksana yang enggan menyebutkan namanya.
Hampir semua proyek peningkatan jalan di kabupaten Pandeglang tidak melaksanakan galian untuk pengkerasan bahu jalan guna pelebaran jalan, sehingga beberapa item tidak dilaksanakan serta penggunaan Agregat A dan B diterapkan secara tidak maksimal, sehingga patut diduga bahwa sitem tindakan korupsi terjadi dalam peningkatan jalan di kabupaten Pandeglang.