Berita hari ini
Debus Banten Paling Extreme di Sanggar Seni Budaya Putra Siliwangi Labuan – Pandeglang
Pandeglang Banten, SBNews.co.id -Kebudayaan seni beladiri tradisional pada saat ini memang sudah sangat jarang sekali ditemuai, itu artinya kurangnya Pihak-pihak pemerintahan di Banten terkesan tidak begitu gigih untuk melestarikan serta menjaga dan mengembangkan harta warisan leluhur di Bumi Banten.
Contohnya, pengembangan seni budaya warisan leluhur Bumi Banten salahsatunya di kampung Karangsari RT 04/07 desa Cigondang kecamatan Labuan kabupaten Pandeglang – Banten, yakni padepokan Sanggar Seni Budaya Putra Siliwangi yang terkesan tidak pernah dilirik oleh pihak pemerintah kabupaten Pandeglang, begitupun oleh pemerintah provinsi Banten.
“Alhamdulillah, di kecamatan Labuan ini, kami masih bertahan bahkan bertekad untuk lebih memajukan lagi seni budaya pencak Silat dan Atraksi Debus Exreme, sekalipun Sabggar kani ini terkesan tidak silirik oleh pihak pemerintahan Banten khususnya, namun semoga kedepannya pemerintah mau untuk melirik kegiatan kami, sehingga ada perhatian khusus dari pihak pemerintah,” ujar Endang Golok, ketua Sanggar Seni Budaya Putra Siliwangi, Jum’at (12-04-2019).
Sanggar Seni Budaya Putra Siliwangi itu aktip dalam berbagai kegiatan, termasuk rutinitas berlatih seni bela diri, serta rutinitas dalam melaksanakan pembinaan mental melalui kegiatan keagamaan (Pengajian) khusus ilmu Agama Islam.
“Kegiatan berlatih seni bela diri atau pencak Silat, tentunya haruslah diseimbangkan dengan jiwa yang bersih, untuk itu kami rutinkan melaksanakan kegiatan pengajian Agama Islam, agar mental kita semua jadi kuat dan taqwa,” beber Endang.
Sanggar Seni Budaya Putra Siliwangi juga aktip dalam memerankan atau tampil di depan umum menunjukan kebolehannya dalam Atraksi Debus yang termasuk paling Exterme di Bumi Banten ini.
“Selain berlatih ilmu bela diri dan ilmu Agama, kami juga berlatih keahlian dalam memerankan Seni DEBUS EXTERME yang termasuk Budaya warisan Leluhur di Bumi Banten ini,” jelas Endang Golok.
Endang juga mengatakan, bahwa Seni budaya baik di kota bahkan dikampung pun sudah jarang jumpai. hal tersebut dikarenakan kurangnya minat dari orang-orang sekitar untuk melestarikanmaupun mengembangkannya, alasannya mungkin dikarenakan perkembangan ilmu teknologi yang sudah maju sehingga merubah pola pikir orang-orang tersebut untuk melestarikan kebudayaan dan memilih mengikuti alur perkembangan jaman, pungkasnya. (Irf)