Uncategorized
Cerita Singkat Beridirinya LBH Tri Dharma Indonesia
 |
| Saat diskusi Ngopi Senja LBH TRIDHARMA INDONESIA |
Saat Garuda Keadilan Mengepakkan Sayapnya,
Lahirlah para Panglima Keadilan
di Seluruh Penjuru Bangsa,
di Seluruh Penjuru Bangsa,
Melepas jerat Ketidak adilan pada
Rakyat,
Rakyat,
Menuju Daulat Rakyat yang
bermartabat,
bermartabat,
Dirgahayu
LBH Tri Dharma Indonesia!
LBH Tri Dharma Indonesia!
(Oleh
Desky Danu Aji – Direktur LBH Tri Dharma Indonesia Cabang Tegal)
Desky Danu Aji – Direktur LBH Tri Dharma Indonesia Cabang Tegal)
SBNews – Tegal | Dua tahun lalu,
tepatnya pada tanggal 23 November 2015, anak-anak muda jebolan Konsolidasi
Mahasiswa Nasional Indonesia (KOMANDO) berkumpul. Mereka membicarakan
kegelisahannya atas keadaan Bangsa. Anak-anak muda itu adalah mereka yang lahir
dari dunia aktivis dari berbagai kampus yang secara langsung melihat realita
masyarakat dan tidak jarang mereka berbenturan langsung dengan kuasa ketidak
adilan dan kesewenang-wenangan. Mulai dari lingkungan kampus, lingkungan masyarakat,
dan kebijakan pemerintah yang tidak berdasarkan pada kaidah kemanusiaan.
tepatnya pada tanggal 23 November 2015, anak-anak muda jebolan Konsolidasi
Mahasiswa Nasional Indonesia (KOMANDO) berkumpul. Mereka membicarakan
kegelisahannya atas keadaan Bangsa. Anak-anak muda itu adalah mereka yang lahir
dari dunia aktivis dari berbagai kampus yang secara langsung melihat realita
masyarakat dan tidak jarang mereka berbenturan langsung dengan kuasa ketidak
adilan dan kesewenang-wenangan. Mulai dari lingkungan kampus, lingkungan masyarakat,
dan kebijakan pemerintah yang tidak berdasarkan pada kaidah kemanusiaan.
Tanggal 23
November ini menjadi momentum terakumulasinya gagasan sekaligus menjadi
momentum sejarah karena melalui diskusi khidmat maka disepakatilah pembentukan
bahtera keadilan dalam organ Lembaga Bantuan Hukum Tri Dharma Indonesia.
November ini menjadi momentum terakumulasinya gagasan sekaligus menjadi
momentum sejarah karena melalui diskusi khidmat maka disepakatilah pembentukan
bahtera keadilan dalam organ Lembaga Bantuan Hukum Tri Dharma Indonesia.
Lembaga Bantuan
Hukum menjadi alat perjuangan sekaligus sebagai rumah keadilan bagi Masyarakat
Miskin yang mencari keadilan. Ia merupakan jawaban dari jeritan Rakyat miskin
yang seringkali ditindas oleh praktek-praktek ketidakadilan hukum hingga muncul
pesimisme rakyat bahwa “Hukum Tumpul ke Atas dan Tajam ke Bawah”. Kondisi
inilah yang nantinya akan memacu motor perjuangan LBH untuk mengerahkan segala daya juang
dalam upaya menjadikan Hukum sebagai Panglima di Negeri ini dan
sebagai kepanjangan Tuhan di muka bumi untuk menegakkan Keadilan secara
totalitas.
Hukum menjadi alat perjuangan sekaligus sebagai rumah keadilan bagi Masyarakat
Miskin yang mencari keadilan. Ia merupakan jawaban dari jeritan Rakyat miskin
yang seringkali ditindas oleh praktek-praktek ketidakadilan hukum hingga muncul
pesimisme rakyat bahwa “Hukum Tumpul ke Atas dan Tajam ke Bawah”. Kondisi
inilah yang nantinya akan memacu motor perjuangan LBH untuk mengerahkan segala daya juang
dalam upaya menjadikan Hukum sebagai Panglima di Negeri ini dan
sebagai kepanjangan Tuhan di muka bumi untuk menegakkan Keadilan secara
totalitas.
Tri Dharma
bermula atas makna latar belakang falsafah perjuangan kaum Intelektual-moral
dalam lingkungan ruang pendidikan kampus yakni Akademik, Penelitian dan
pengabdian. Maka kader LBH Tri Dharma Indonesia sudah mempunyai falsafah
perjuangan Tri Dharma tersebut untuk selalu dipegang teguh dalam rangka
perjuangan penegeakkan keadilan.
bermula atas makna latar belakang falsafah perjuangan kaum Intelektual-moral
dalam lingkungan ruang pendidikan kampus yakni Akademik, Penelitian dan
pengabdian. Maka kader LBH Tri Dharma Indonesia sudah mempunyai falsafah
perjuangan Tri Dharma tersebut untuk selalu dipegang teguh dalam rangka
perjuangan penegeakkan keadilan.
Dua Tahun sudah
LBH ini berdiri, sudah nampak pula konsistensi LBH Tri Dharma Indonesia ini
berseti bersama Rakyat dalam penegakkan keadilan. Ketika pola pikir Pragmatisme
berkembang pesat di sebagian besar ruang organisasi nirlaba, namun LBH-TI ini
konsisten hadir bersama Rakyat miskin mengemban amanah perjuangan tanpa
berharap lain selain Keadilan. Hal ini perlu menjadi kebanggan bersama dan kepemilikan bersama bagi
para pejuang Idealis. Meski Tan Malaka Bilang Idealisme adalah kemewahan
terakhir yang hanya dimili pemuda, namun hal ini musti di bantah dan di
buktikan bahwa ke depan dan sampai kapanpun untuk LBH-TI tidak akan pernah
menurunkan tensi Idelisme Perjuangan kepada Rakyat.
LBH ini berdiri, sudah nampak pula konsistensi LBH Tri Dharma Indonesia ini
berseti bersama Rakyat dalam penegakkan keadilan. Ketika pola pikir Pragmatisme
berkembang pesat di sebagian besar ruang organisasi nirlaba, namun LBH-TI ini
konsisten hadir bersama Rakyat miskin mengemban amanah perjuangan tanpa
berharap lain selain Keadilan. Hal ini perlu menjadi kebanggan bersama dan kepemilikan bersama bagi
para pejuang Idealis. Meski Tan Malaka Bilang Idealisme adalah kemewahan
terakhir yang hanya dimili pemuda, namun hal ini musti di bantah dan di
buktikan bahwa ke depan dan sampai kapanpun untuk LBH-TI tidak akan pernah
menurunkan tensi Idelisme Perjuangan kepada Rakyat.
Anak-anak
muda Tegal yang sudah lama tergabung
dalam jaringan perjuangan menjadi salah
satu kelompok yang menangkap semangat perjuangan LBH-TI ini. Hingga pada
tanggal 1 oktober 2016 resmi berdiri LBH-TI Cabang
Tegal. Lahirnya LBH-TI Cabang Tegal ini nyaris tanpa pesta ataupun perayaan ini
disambut baik oelh masyarakat perindu keadilan.
muda Tegal yang sudah lama tergabung
dalam jaringan perjuangan menjadi salah
satu kelompok yang menangkap semangat perjuangan LBH-TI ini. Hingga pada
tanggal 1 oktober 2016 resmi berdiri LBH-TI Cabang
Tegal. Lahirnya LBH-TI Cabang Tegal ini nyaris tanpa pesta ataupun perayaan ini
disambut baik oelh masyarakat perindu keadilan.
Berbagai
persoalan demi persoalan masyarakat satu persatu menjadi bakti perjuangan
LBH-TI Cabang Tegal dan terselesaikan. Seperti persoalan advokasi Pedagang OW.
Pantai Alam Indah dan Pasar Pagi yang
nyaris digusur, seniman jalan angklung yang menjadi bulan-bulanan pemerasan
aparat, mengadvokasi Rakyat miskin di bidang kesehatan, dan berbagai persoalan
rakyat miskin lainnya baik dalam advokasi Litigasi maupun Non Litigasi dapat
terselesaikan dengan baik. Hingga hari ini, Rumah Perjuangan LBH-TI Cabang
Tegal di Jl Mejabung Kota Tegal masih menjadi idola rakyat miskin yang mencari
Keadilan.
persoalan demi persoalan masyarakat satu persatu menjadi bakti perjuangan
LBH-TI Cabang Tegal dan terselesaikan. Seperti persoalan advokasi Pedagang OW.
Pantai Alam Indah dan Pasar Pagi yang
nyaris digusur, seniman jalan angklung yang menjadi bulan-bulanan pemerasan
aparat, mengadvokasi Rakyat miskin di bidang kesehatan, dan berbagai persoalan
rakyat miskin lainnya baik dalam advokasi Litigasi maupun Non Litigasi dapat
terselesaikan dengan baik. Hingga hari ini, Rumah Perjuangan LBH-TI Cabang
Tegal di Jl Mejabung Kota Tegal masih menjadi idola rakyat miskin yang mencari
Keadilan.
Di masa yang
akan datang, tentu komplesitas persoalan semakin banyak. Maka jangkauan
perjuangan, kaderisasi para pejuang Hukum harus terus digalakkan demi
terwujudnya keadilan di segala bidang. Maka ke depan masih banyak yang harus
dikerjakan bagi LBH-TI ini, namun keyakinan kita bersama bahwa LBH TI ini akan
terus berkembang, maju, dan trues menjadi payung pelindung Keadilan Rakyat.
akan datang, tentu komplesitas persoalan semakin banyak. Maka jangkauan
perjuangan, kaderisasi para pejuang Hukum harus terus digalakkan demi
terwujudnya keadilan di segala bidang. Maka ke depan masih banyak yang harus
dikerjakan bagi LBH-TI ini, namun keyakinan kita bersama bahwa LBH TI ini akan
terus berkembang, maju, dan trues menjadi payung pelindung Keadilan Rakyat.
