Uncategorized
Bantuan Rehab Gedung Sekolah Dasar DiLamtim 2017 Diduga Pungli
Penulis : Herwantoni
SBNews Lampung Timur — Upaya pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di lampung Timur, Tampaknya bukan hanya sekedar wacana atau hisapan jempol belaka.. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyak nya bantuan dana yang digelontorkan atau dikucurkan oleh pemerintah untuk membangun berbagai fasiilitas serta sarana pendidikan dari tingkat SD ,SMP sampai ke SLTA.
Pada tahun 2017 DiIampung timur, pemerintah mengucurkan dana untuk membangun dan merehab gedung sekolah. Dari tingkat SD ,SMP dan SMA yang diKelola secara swakelola oleh pihak sekolah yang menerima bantuan tersebut .
Tidak menutup kemungkinan,Diduga ada indikasi pungli Terhadap para Kepala Sekolah yang Sekolahnya menerima bantuan Dana Rehab ,tahun 2017 .Adapun Jumlah besaran nominal nya tidak bisa ketahui secara pasti karena sangat tertutup dan terorganisir Rapih , sehinggaa sangat sulit untuk membuktikannya.
“Pungli tersebut Diduga dilakukan oleh dinas dikbud Lamtim melalui Uptd dan K3S .
Sangatlah sulit bagi kita untuk membuktikan adanya indikasi dugaan pungli tersebut , Karena sangat tertutup rapi dan terselubung.
Pada hari Senin (30/10/2017) para kepala sekolah yang mendapatkan bantuan di kecamatan Mataram baru, Labuhan maringgai , Jabung dan Pasir sakti mengadakan pertemuan di SDNegri 1 Mulyosari kecamatan Pasir Sakti .
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa Kepala UPTD Dikbud Lamtim Yakni UPTD Labuhan maringgai , Jabung dan Mataram baru .
Saat Rapat akan berlangsung ada berapa kepala Sekolah yang menemui awak media ini yang sedang duduk di kantor Sekolah tersebut, sembari berkata ” Pak seandainya kepentingan bapak sudah selesai disekolah ini kami mohon pengertian bapak secara hormat untuk dapat segera pamit ,karena gak enak pak kami mau rapat ”kata beberapa orang Kepala Sekolah yang menghampiri awak media ini.
Adanya hal tersebut membuat satu tanda tanya besar dalam hati ini ” mengapa para kepala sekolah yang dapat bantuan rehab tahun ini adakan rapat namun awak media tidak diperkenankan untuk berada diseputar lokasi rapat dengan alasan tidak enak ?
” Mungkinkah ada udang dibalik batu yang dibahas pada rapat tersebut sehingga mereka terkesan risih jika ada media yang mengetahui, jika tidak ada udang dibalik batu mengapa harus tidak enak dengan media yang ada diseputaran lokasi tempat mereka rapat.