Budi: Pot Bunga Penangkal Corona
Lampung Utara, Siber—Usaha untuk meningkatkan ekonomi di desa dirasa sulit bagi sebagian orang.
Nyaris tidak ada lahan pekerjaan lain di desa selain bertani dengan penghasilan yang pas pasan.
Budi (42), warga desa Cahaya Mas, Kecamatan Sungkai Barat, Kabupaten Lampung Utara berusaha mengubah pandangan itu. Ia mampu membuktikan, banyak usaha yang bisa dijalankan di desa untuk menghasilkan uang.
Budi adalah pemborong buah dan bangunan namun ditengah pademi Covid saat ini ia alih profesi ke pengrajinan pot. Pot bunga yang di buatnya berbahan pasir dan semen atau cor yang memulai usaha itu sejak masuk di musim Pademi Covid-19. Dari kreasi tangannya, aneka pot bunga beragam motif cantik berhasil tercipta.
Meski belum lama, usaha kerajinan tangan yang digelutinya sudah banyak yang melirik. Bahkan, produk yang dipelajarinya secara autodidak itu sudah menghasilkan rupiah.
“Dengan cara ini bisa menangkal corona mas. Ada penghasilan meskipun sedikit, ya bisa meringankan beban kebutuhan perhari. Alhamdulillah Sudah ada yang beli 10 pot ukuran kecil, pembelinya masih orang-orang sekitar sini,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Rabu (04/11/20).
Diceritakan Budi, ia memulai usaha ini sejak Pademi Covid-19. Sebab, dipademi ini sangat sulit untuk berusaha yang seperti biasanya.
“Mudah-mudahan dengan usaha dapat menopang kehidupan di pademi ini,” katanya.
Menurutnya, proses pembuatan pot bunga bisa memakan waktu selama tiga hari. Proses itu harus melewati pencampuran semen, pembentukan, pengeringan dan pengecetan.
Diakuinya, proses pengeringan memakan waktu yang cukup lama. Pengeringan tidak boleh terkena sinar matahari langsung, sebab akan membuat pot bunga menjadi retak.
Keunikan pot bunga buatan Budi bisa dilihat dari bentuknya yang tidak biasa. Pot bunga dibentuk sesuai kreasinya, yang bisa terinspirasi dari mana saja.
Budi mematok harga Rp20-100 ribu untuk setiap pot yang dibuatnya. Harga pot bergantung ukuran yang dibuat. “Makin banyak semen yang digunakan, maka harganya makin mahal,” tuturnya.
Diakui Budi, saat ini dirinya belum memproduksi pot bunga unik dalam jumlah banyak. Selain keterbatasan modal, dirinya baru memasarkan produk dari mulut ke mulut.
“Bagi pecinta bunga namun belum ada pot nya silahkan datang kerumah. Biar bisa melihat modelnya. Jika ingin di buatkan bentuk model secara sendiri kita juga siap,” pungkasnya. (Febri)