Berita hari ini
Benih Padi Gratis Ditebus Rupiah, Nasir: Siapa Yang Suruh Benih Itu Ditebus!
Pandeglang, SBNews.co.id – Kerap sekali pihak Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) di kabupaten Pandeglang memanfaatkan bantuan benih padi untuk keuntungan para oknum ketua Kelompok ataupun Gapoktan, hal tersebut terkesan adanya pembiaran oleh pihak kepala Balai Penyuluhan Pertanian, malah pihak balai kerap membela beralibi Seolah-olah hal tebusan yang dilakukan oleh ketua kelompok tani atau Gapoktan dikarenakan terbentur kendala ongkos turun benih tersebut.
Penebusan benih padi bantuan geratis itu terjadi juga di kecamatan Jiput, bahkan ada salah satu pengurus kelompok tani di salah satu kampung desa Cikayas kecamatan Angsana, dengan tebusan Rp. 50.000 perkantongnya.
Bantuan benih padi gratis yang ditebus para petani itu sebesar Rp.15.000 perkantong, atau sama dengan Rp. 3000 perkilo gram. Tebusan benih tersebut dibenarkan salah seorang ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) di desa Pasirsedang kecamatan Picung – Pandeglang.
“Saya akui, memang petani disini menebus benih bantuan itu sebesar Rp. 15.000 – 20.000 perkantong, semua itu hasil nusyawarah dengan para ketua kelompok yang mendapatkannya,” ucap Ramli, Ketua Gapoktan Sedang Jaya.
Sementara Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, yakni Wawan, ia mengatakan bahwa tebusan benih gratis itu untuk menaggulangi beban ongkos turun dan angkut ke setiap kelompok tani dari satu titik tempat diturunkannya benih itu oleh pihak Distributor.
“Memang ada tebusan benih padi, tetapi itu untuk biaya ongkos turun dan angkut kesetiap kelompok tani, karena pihak distributor menurunkan benih itu disatu titik, hingga para gapoktan harus membayar ongkos turun dan angkut mengantarkannya hingga ke tempat para kelompok yang mendapatkan benih itu, dan semua itu hasil musyawarah para kelompok tani,” ujar Wawan.
Lebih jauh Wawan bertutur, semua dilakukan gapoktan karena pihak distributor tidak mau mengantarkan benih itu kesetiap tempat kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut, sementara untuk beban biaya turun dan angkut benih tidak pernah ditanggulangi oleh pihak distributor yang ditunjuk pihak dinas tersebut, katanya.
Melalui Applikasi WhatsApp, Mendengar adanya tebusan benih geratis itu, Nasir Kepala Bidang (KABID) Pertanian jadi murka, dan apa yang dilakukan para ketua kelompok atau Gapoktan sekaligus yang dilakukan pihak Balai Penyuluh Pertanian itu sangat bertentangan dengan aturan yang ada, apapun alasannya, Kabid tersebut sangat kecewa dan marah terjadinya tebusan benih gratis itu oleh para petani.
“Apaun alasannya, yang namanya bantuan gratis itu tidak boleh adanya tebusan, apalagi hal tersebut dilakukan oleh para ketua kelompok dan Gapoktan, terlebih lagi uang tebusan benih itu melebihi beban ongkos turun, dan siapa yang menyurh benih itu harus ditebus dengan sejumlah uang yang berlebihan!!, sementara pihak dinas tidak pernah menyetujui hal itu terjadi,” tegas Nasir, terkesan sangat murka. (Irf/Rus)