Uncategorized
100 Hari Kekuasaan Anis – Sandi, Diskusi Mengenai Realisasi Perda Jakarta Bersyariah
Kontributor (Isan md)
SBNews, Jakarta I Pilkada 2017 DKI Jakarta yang merupakan Pilkada dengan barometer nasional karena berada di pusat kekuasaan negara. Dinamika politik yang terjadi dalam masyarakat sangat tinggi dan memberi pengaruh dan efek yang luar biasa dahsyat bagi publik Se Indonesia.Dalam Pilkada DKI kali ini, isu suku, ras, agama, golongan (sara) di maanfaatkan sedemikian rupa oleh masing-masing kubu untuk meraih kemenangan. Efeknya adalah terjadi pembelahan dengan dua kutub yang sangat keras di dalam masyarakat. Atas dasar beberapa hal di atas maka (FNJI) Forum Nasional Jurnalis Indonesia, mencoba mengangkat isu “100 Hari Anies Sandi, Bertempat di Aula Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat. (7/2)Di semua media baik konvensional maupun media sosial masyarakat saling menghujat, saling menyerang, saling menghabisi lawan. Bahkan sampai saat ini paska satu tahun Pilkada DKI isu Sara tetap bertahan saat memasuki tahun politik 2018 dan jelang puncaknya di 2019 nanti. Menurut Pendapat, KH Taufik Damas, (RelaNU), ” Berbicara Syariah itu tidak sederhana, bagi kami orang NU, berbicara substansi syariah berjalan sesuai 5 kerangka hukum. Jika Berbicara Syariah di Jakarta tidak akan ada, itu sebenarnya kampanye politik saja. Menurut saya, Ketika keadilan kehidupan masyarakat di Negara ini sudah berjalan, maka syariah itu sudah berjalan “. yang diterima media Monitor. Taufik juga menambahkan, ” Syariah itu kemarin di Jakarta hanya kampanye secara prinsip dalam Pancasila juga tidak bertentangan dengan syariah islam itu sendiri. Kita contohi nabi Muhammad. SAW, Nabi sangat menghargai perbedaan bahkan sampai terciptanya piagam madinah kala itu. Kita harus melihat Syariah Islam sekarang secara ilmiah secara konferhensif yang betul betul objektif. acuan keadilan sosial, acuannya pada kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak boleh kebijakan kebijakan pada pihak tertentu. Masri Ikoni (Ketua GPII) Menguraikan, ” Melihat judul syariah ini sangat profokatif, sebenarnya pancasila itu sudah sangat komplek karena pada sila pertama sudah membahas tentang “Ketuhanan yang Maha Esa”, jadi sudah pasti berbicara syariah bagi umat Islam khususnya. Saya sepakat kalau itu diperjuangkan pada nilainya, bukan pada kampanye politik seperti saat ini “. Menanggapi kedua pembicara diatas Ustad Aminuddin dari (PA 212) berpendapat lain, ” Pada prinsipnya saya mendukung segala pihak yang membela pancasila, semangat mensyariahkan Jakarta serta bagaimana memperjuangkan NKRI. Ada yang menarik kutipan Hotman Paris tentang penutupan alexis, ” Pejabat pejabat daerah kalau ke Jakarta akan menghabiskan uangnya ditempat tempat seperti itu”, jelasnya. ditambahkan Aminuddin, Kepemimpinan saat ini erat kaitannya dengan etika pemimpin, berbicara kepemimpinan tidak luput dari servis nilai nilai keadilan bagi rakyatnya. Dengan pembangunan, rakyat akan melihat kinerjanya. Setiap pemimpin berbeda gaya kepemimpinannya, etikanya. hubungannya adalah pada harmonisasi, maka aqidahnya, pancasila itu kan mengenai etika. Aminuddin menutup katanya, ” Jadi untuk mewujudkan syariah ini tidak masalah di Jakarta, yang penting Ulama, Ormas, serta DPRK Jakarta, serta masyarakat Jakarta mendukung. ya sah sah saja syariah Islam di jalankan di Jakarta. Menurut TB Ardi, (Kolumnis Media) ikut mengomentari, ” Bagi saya Anis Sandi sudah menerapkan konsep syariah, tapi bagi dirinya. meniru ajaran ajaran rasulullah bagi pemimpin, anis tidak masuk ke masjid tapi masuk juga ke gereja. Anis juga meresmikan pura di tanjung priok. Artinya dia menjalani konsep syariah, dia juga membela orang lemah, contoh potret tanah abang, bukit duri, kampung aquriaum. Dia juga menjaga lisannya. Bagaimana kepemimpinan sebelumnya Gubernur dan DPRD berantem. ? ini aneh. Terakhir Budayawan Geisz Chalifah mengatakan, ” Cara menunjukkan syariah Islam saat ini dengan cara penyebaran yang tendesius, bukan secara luas dan ramah dan kaffah. Jadi sekarang pemerintah anis sedang bekerja, mari kita dukung program programnya, serta jika ada permasalahan dikritik secara baik dan benar. Jadi Jakarta Bersyariah itu Hoax. Saya berterima kasih kepada ahox kalau bukan karena ahok anis terpilih saat ini. tutup Geiszh.
SBNews, Jakarta I Pilkada 2017 DKI Jakarta yang merupakan Pilkada dengan barometer nasional karena berada di pusat kekuasaan negara. Dinamika politik yang terjadi dalam masyarakat sangat tinggi dan memberi pengaruh dan efek yang luar biasa dahsyat bagi publik Se Indonesia.Dalam Pilkada DKI kali ini, isu suku, ras, agama, golongan (sara) di maanfaatkan sedemikian rupa oleh masing-masing kubu untuk meraih kemenangan. Efeknya adalah terjadi pembelahan dengan dua kutub yang sangat keras di dalam masyarakat. Atas dasar beberapa hal di atas maka (FNJI) Forum Nasional Jurnalis Indonesia, mencoba mengangkat isu “100 Hari Anies Sandi, Bertempat di Aula Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat. (7/2)Di semua media baik konvensional maupun media sosial masyarakat saling menghujat, saling menyerang, saling menghabisi lawan. Bahkan sampai saat ini paska satu tahun Pilkada DKI isu Sara tetap bertahan saat memasuki tahun politik 2018 dan jelang puncaknya di 2019 nanti. Menurut Pendapat, KH Taufik Damas, (RelaNU), ” Berbicara Syariah itu tidak sederhana, bagi kami orang NU, berbicara substansi syariah berjalan sesuai 5 kerangka hukum. Jika Berbicara Syariah di Jakarta tidak akan ada, itu sebenarnya kampanye politik saja. Menurut saya, Ketika keadilan kehidupan masyarakat di Negara ini sudah berjalan, maka syariah itu sudah berjalan “. yang diterima media Monitor. Taufik juga menambahkan, ” Syariah itu kemarin di Jakarta hanya kampanye secara prinsip dalam Pancasila juga tidak bertentangan dengan syariah islam itu sendiri. Kita contohi nabi Muhammad. SAW, Nabi sangat menghargai perbedaan bahkan sampai terciptanya piagam madinah kala itu. Kita harus melihat Syariah Islam sekarang secara ilmiah secara konferhensif yang betul betul objektif. acuan keadilan sosial, acuannya pada kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak boleh kebijakan kebijakan pada pihak tertentu. Masri Ikoni (Ketua GPII) Menguraikan, ” Melihat judul syariah ini sangat profokatif, sebenarnya pancasila itu sudah sangat komplek karena pada sila pertama sudah membahas tentang “Ketuhanan yang Maha Esa”, jadi sudah pasti berbicara syariah bagi umat Islam khususnya. Saya sepakat kalau itu diperjuangkan pada nilainya, bukan pada kampanye politik seperti saat ini “. Menanggapi kedua pembicara diatas Ustad Aminuddin dari (PA 212) berpendapat lain, ” Pada prinsipnya saya mendukung segala pihak yang membela pancasila, semangat mensyariahkan Jakarta serta bagaimana memperjuangkan NKRI. Ada yang menarik kutipan Hotman Paris tentang penutupan alexis, ” Pejabat pejabat daerah kalau ke Jakarta akan menghabiskan uangnya ditempat tempat seperti itu”, jelasnya. ditambahkan Aminuddin, Kepemimpinan saat ini erat kaitannya dengan etika pemimpin, berbicara kepemimpinan tidak luput dari servis nilai nilai keadilan bagi rakyatnya. Dengan pembangunan, rakyat akan melihat kinerjanya. Setiap pemimpin berbeda gaya kepemimpinannya, etikanya. hubungannya adalah pada harmonisasi, maka aqidahnya, pancasila itu kan mengenai etika. Aminuddin menutup katanya, ” Jadi untuk mewujudkan syariah ini tidak masalah di Jakarta, yang penting Ulama, Ormas, serta DPRK Jakarta, serta masyarakat Jakarta mendukung. ya sah sah saja syariah Islam di jalankan di Jakarta. Menurut TB Ardi, (Kolumnis Media) ikut mengomentari, ” Bagi saya Anis Sandi sudah menerapkan konsep syariah, tapi bagi dirinya. meniru ajaran ajaran rasulullah bagi pemimpin, anis tidak masuk ke masjid tapi masuk juga ke gereja. Anis juga meresmikan pura di tanjung priok. Artinya dia menjalani konsep syariah, dia juga membela orang lemah, contoh potret tanah abang, bukit duri, kampung aquriaum. Dia juga menjaga lisannya. Bagaimana kepemimpinan sebelumnya Gubernur dan DPRD berantem. ? ini aneh. Terakhir Budayawan Geisz Chalifah mengatakan, ” Cara menunjukkan syariah Islam saat ini dengan cara penyebaran yang tendesius, bukan secara luas dan ramah dan kaffah. Jadi sekarang pemerintah anis sedang bekerja, mari kita dukung program programnya, serta jika ada permasalahan dikritik secara baik dan benar. Jadi Jakarta Bersyariah itu Hoax. Saya berterima kasih kepada ahox kalau bukan karena ahok anis terpilih saat ini. tutup Geiszh.