Berita hari ini
Proyek Rehab SD dan SMP Diduga Gunakan Rangka Baja Bekas Kadisdik Akan Panggil Konsultan
Serang, siber.news | Pekerjaan Rehabilitasi Ruang kelas SMP di Kabupaten Serang diduga minus akan kwalitas, pasalnya banyak item perkerjaan tidak dilakukan sesuai dengan yang ditetapkan baik aturan dalam lelang maupun peraturan pusat.
Hal ini dikatakan Saeful Bahri Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) di ruang kerjanya, Ia menyayangkan hal itu terjadi, pasalnya proyek ini menggunaka uang negara melalui Dana Alokasi Khusus Fisik bidang pendidikan ( Regular ) SMP dan SD.
Hasil pantauan siber.news di lapangan diduga pada rangka baja reposisi alias barang yang sudah digunakan dipakai kembali, untuk keseluruhan sekolah yang mendapatkan rehab.
Dugaan itu membuat reaksi keras dari aktivis GMAKS menurut mereka, dengan penggunaan rangka baja bekas sudah barang tentu kita pertanyakan kwalitas dan kwantitas dari struktur rangka baja itu sendiri.
“Bangunan kelas ini akan digunakan untuk sarana umum, siapa yang beratnggung jawab jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan menyangkut keselamatan pengguna bangunan,” ujar Saeful Bahri Jum’at, (28/01)
Saeful menambahkan, ada beberapa bangunan sekolah diduga tidak terdapat ring balok ampig padahal itu sangat diperlukan untuk pemasangan dina bolt untuk tulangan rangka atap baja. Sehingga dengan kejadian ini berpotensi ada penyusutan anggaran untuk item ring balok ampig.
Selain itu juga penggunaan besi tidak menggunakan besi full akan tetapi besi banci ukuran 8, 10 dan 12, jelas akan mengurangi kwalitas dan kwantitas struktur bangunan gedung. Pengecoran beton dalam spek harus menggunakan site mix akan tetapi dilakukan secara manual, hal ini menjadi pertanyaan bagaimana cara menghitung kwlitas cor beton tersebut dari hasil manual, imbuhnya.
Lebih jelas lagi diduga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) seolah prokes tidak dilaksanakan atau dikangkangi oleh pelaksana, seperti helm, masker, sepatu dan menjadi pertanyaan kemana anggaran untuk K3 tersbut, tutup Saeful.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugraha saat dikonfirmasi lewat whats app miliknya mengatakan, semestinya hal ini dikonfirmasikan sejak awal sebab dilapangan ada pelaksana dan konsultan yang jadi pegangan kami, sehingga bisa disingkronkan.
Asep mengaku, dengan informasi ini akan dijadikannya bahan evaluasi selain itu pihaknya akan segera memanggil pihak konsultan untuk konfirmasi dan penjelasan teknis atas proyek ini, jelasnya. (dd-siber)