Pendidikan
Nobar Film “Buku Harianku” Diduga Jadi Ajang Pungli Dindikbud Kota Cilegon
Siber.news | Surat edaran dinas pendidikan kota cilegon nomor 400.3.7.6/1519/Um yang berisi undangan dan himbauan kepada seluruh sekolah tingkat SD/SMP untuk nonton bareng film dibioskop diduga jadi ajang pungli berjamaah
Himbauan undangan tersebut perihal tentang penguatan pendidikan karakter (PPK) melalui media Film dengan dalih Perpres nomor 87 tahun 2017
Dalam surat lengkap disebutkan bahwa undangan acara sosialisasi pendidikan karakter menonton Bareng Film “Buku Harianku” yang sebelumnya berjudul “Dilan 1983”
Dimana seluruh kepala sekolah agar menginformasikan dan menghimbau kepada para siswa/siswi untuk ikut serta
Untuk diketahui, bahwa setiap siswa/siswi dikenakan biaya Rp. 45.000 untuk sekali menonton film di salah satu bioskop dikota cilegon tersebut yang juga dilaksanakan dijam belajar mengajar
Hal itu tentu mengundang reaksi dari masyarakat dan aktivis kota cilegon
Salah satunya, Koordinator Gerakan Masyarakat Anti Kriminalitas (GMAKS) Kota Cilegon, Bagus Ramadhan yang turut menyayangkan atas ulah Dindikbud cilegon yang terkesan memaksakan acara tersebut untuk dilaksanakan
“Nampak nya ini di jadikan ajang bisnis oleh satuan pendidikan untuk meraup keuntungan, Ibarat pepatah sambil menyelam minum air”, kata bagus kepada media, Kamis (22/08/2024)
Dikatakan bagus, bahwa sebelumnya ajakan nobar yang di motori oleh Dindikbud cilegon itu berjudul “Dilan 1983” Yang berganti ke “Buku Harianku”.
“Sebelumnya judul filmnya ” Dilan 1983″ Kemudian menuai protes berbagai pihak dan sudah disepakati untuk tidak dilanjutkan. Namun ternyata tetap dilanjutkan dengan mengganti judul film. Terangnya
Hal ini, kata bagus tentu ada maksud lain dari Dindikbud kota Cilegon
“Saya menduga, ini hanya akal-akalan Dindikbud saja untuk mencari keuntungan lebih, Saya memohon kepada pihak APH untuk menyelidiki ada motif apa sebenarnya didalam kegiatan nobar ini. Pungkasnya
Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih terus mencari penjelasan lengkap pihak terkait, salah satunya Dindikbud kota cilegon yang berkali-kali dihubungi belum bersedia memberi keterangan. (Red)