Berita hari ini
Miris Sekali !!! 12 Milyar Pengadaan Obat Tapi Pasien RSUD Berkah Harus Beli Keluar
Pandeglang, siber.news |Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Pandeglang pertanyakan besaran anggaran milyaran rupiah tahun 2021 untuk ketersediaan obat di RSUD Pandeglang, dan pertanyakan pengawasan DPRD.
Sejak pertengahan tahun 2021 PC IMM Pandeglang sudah merasa heran dengan besaran anggaran untuk belanja obat dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA 2021, karena tidak relevan dengan tersedianya obat di apotik RSUD yang sering tidak tersedia saat pasien akan mengambil dan terpaksa membeli di apotik luar.
Ketua PC IMM Pandeglang Sadin mengatakan, kekosongan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang bukan hanya kali ini saja terjadi, akan tetapi sering terjadi berulang kali, dan menyebabkan pasien tidak mampu harus membeli obat dari luar apotik Rumah Sakit, saat pendampingan pasien di RSUD beberapa kali kami mengalami itu, ujarnya.
“sangat prihatin sekali, kekosongan obat di RSUD Berkah terjadi padahal anggaran milyaran lantas kemana obat-obatnya,” kata Sadin. Ia juga mengatakan,pihaknya heran kalau Dewan Permusyawaratan Daerah (DPRD) mengatakan baru mengetahui hal itu, apa kerjanya kalau begitu?, RSUD itu kan BLUD yang menyerap anggaran APBD Pandeglang.
Bupati harus segera turun tangan menangani persoalan ini, karena kekosongan obat ini bukan kali pertama terjadi di lingkungan RSUD Pandeglang, kami sering mengalami hal serupa, terhadap pasien-pasien kurang mampu yang kami dampingi berobat di RSUD, tutur Sadin Kamis (16/12) di Pandeglang.
Baca Juga :
Selain itu, PC IMM Pandeglang juga mengaku heran jika Komisi IV DPRD Pandeglang baru mengetahui, gimana fungsi pengawasan yang jadi kewenangannya dan seharusnya demikian. Pelayanan kesehatan ini kan soal kemanusiaan, menyangkut penyelamatan hidup mati masyarakat pandeglang,ungkap Sadin.
Besarnya anggaran milyaran rupiah yang diperuntukan untuk pengadaan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang yang bersumber dari APBD Pandeglang seharusnya mampu menutupi kebutuhan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang, kalau sampai kosong kan aneh, kemana?, katanya.
Sadin juga menambahkan, sejak lama sebetulnya terus pantau dan melakukan investigasi untuk mengumpulkan data-data, dan rencananya setelah data terkumpul akan kami konsultasikan ke aparat penegak hukum. Hal ini tentunya untuk perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD.
Menurut Informasi, Pemkab. Pandeglang telah mencanangkan anggaran untuk pembelian obat-obatan sebesar 12 Miliar. Anggaran tersebut terinci di APBD murni T.A 2021 sebesar 6 Miliar dan perubahan APBD sebesar 6 Miliar, lanjutnya.
“Melihat besarnya anggaran untuk pengadaan obat-obatan di lingkungan RSUD Berkah Pandeglang tentu tidak wajar, jika ditemukan berkali-kali pasien yang harus membeli obat dari luar Rumah sakit, terlebih lagi pasien itu adalah peserta BPJS, ini ada apa?,” kata Ketua PC IMM Pandeglang.
“Maka kami sangat berharap pihak RSUD Berkah Pandeglang mau transparan terkait penggunaan anggaran tersebut,” pungkas Sadin Maulana. (dd-siber)