Berita hari ini
Kuatkan Daya Dukung Alam Dan Lingkungan, Gubernur Khofifah Hidupkan Kembali Tradisi Nandur
Probolinggo, siber.news| Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur kembali hidupkan budaya Nandur (menanam). Dimana hal ini sesuai dengan salah satu falsafah hidup Sunan Kalijaga bahwa “Urip iku Urup”.
“Orang hidup itu harus bisa memberikan kehidupan, karena kita hidup maka kita punya tugas untuk menghidupkan. Salah satu yang bisa kita hidupkan adalah daya dukung alam ekosistem kita,” kata Khofifah saat menghadiri Program Penanaman Mangrove bertajuk Nandur Mangrove Bareng Gubernur Jawa Timur di Pantai Bohay Kecamatan Paiton, Minggu (26/12/2021).
Khofifah mengajak agar masyarakat jangan pernah berhenti untuk menanam, karena sejatinya alam selama ini terlalu banyak tereksploitasi karena alasan kebutuhan manusia. Sebelumnya Khofifah bersama beberapa elemen juga telah melakukan hal serupa di Bangkalan, Paciran dan Malang.
Kegiatan tanam mangrove tersebut kata Khofifah merupakan upaya bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap program rehabilitasi mangrove nasional sebagai upaya perlindungan garis pantai dari abrasi, sekaligus pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.
“Jadi ayo tidak usah menunggu siapa-siapa dan tidak perlu menunggu kapan-kapan. Kita lakukan dari apa yang bisa mulai sendiri. Bisanya tanam mangrove ya kita tanam mangrove, sesuaikan dengan yang kita bisa tapi jangan lupa menanam dan memelihara,” ungkapnya.
Lebih lanjut Khofifah mengapresiasi pesatnya gerakan menanam mangrove di lingkungan Kabupaten Probolinggo. Dimana sejak adanya gerakan ini terbukti bahwa pada 7 (tujuh) wilayah kecamatan yang memiliki kawasan mangrove yang bagus, para nelayan tidak harus lagi mencari ikan pada radius yang terlalu jauh.
“Apa yang kita tanam hari ini di Pantai Bohay mudah-mudahan menjadi ladang jariyah dan menguatkan ekosistem dan daya dukung alam bagi anak cucu kita, bahkan dengan ini kita juga berkontribusi terhadap proses revitalisasi daripada ekosistem dunia,” tuturnya.
Sementara Plt Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko menyampaikan rasa bangga atas beberapa kali wilayah Kabupaten Probolinggo menjadi lokasi program penanaman mangrove dari Pemprov Jatim. Hal ini tentu kedepannya akan memberikan manfaat, baik untuk konservasi lingkungan hidup dan pengembangan ekowisata.
Timbul Prihanjoko mengemukakan upaya pelestarian ekosistem mangrove ini juga merupakan upaya merehabilitasi kembali lahan pesisir guna pemulihan ekonomi rakyat yang terdampak pandemi Covid-19. Dengan menjaga dan menyelamatkan ekosistem mangrove, maka tidak hanya melindungi daratan dari abrasi, tetapi juga menjaga kestabilan ekosistem laut.
“Mari bersama kita lindungi mangrove demi kelestarian ekosistem pantai dan lautan. Untuk ini saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat untuk berpartisipasi dan lebih peduli dalam pelestarian mangrove dengan tidak melakukan penebangan mangrove secara liar ataupun eksploitasi berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan kawasan mangrove kita,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Anik Maslachah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Habib Mahdi, Kadivre Perhutani Jatim Karuniawan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi, Rektor Unesa Nurhasan, beberapa Kepala OPD dilingkup Pemprov Jatim, pejabat Forkopimda di lingkungan Pemkab Probolinggo, mahasiswa Unesa serta anggota Pramuka.
Penanaman bibit mangrove yang dipusatkan pada area wisata, edukasi dan konservasi ekosistem mangrove Pantai Bohay tersebut merupakan jenis Avicennia sp sebanyak 1.000 batang dan cemara laut sebanyak 500 batang.
Selain melakukan penanaman mangrove dan cemara laut, Gubernur Khofifah memberikan hibah alat ekonomi produktif kepada beberapa Kelompok Tani Hutan (KTH) dari Kabupaten Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan. Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga melakukan penyerahan sertifikat kenaikan kelas KTH kepada 9 KTH dari Kabupaten Probolinggo dan 4 dari Lumajang.(Pu2t)