Kualitas Jalan Rabat Beton di Desa Ogan Campang Diragukan
Lampung Utara, Siber—Pembangunan jalan Rabat Beton yang bersumber dari dana desa DD tahun anggaran 2020 di wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), disinyalir tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), dimana pekerjaan tersebut yang berlokasi di Dusun 5 Desa Ogan Campang, Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampura yang belum lama dikerjakan namun kini mulai rusak dan berserakan.
Pekerjaan tersebut di serap melalui Anggaran Dana Desa ( DD ) sebesar Rp.114.363.300.00,- dengan volume (300 × 2.5 meter ),Namun warga menilai pekerjaan tersebut tidak sesuai RAB ( Rencana Anggaran Belanja) dalam perencanaan.
Menurut warga setempat yang engan di sebutkan namanya mengatakan dengan kondisi jalan yang hancur diduga tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) seperti ada yang tidak di kasih plastik dasar disanalah terlihat bahwa pekerjaan itu dikerjakan asal jadi sehingga membuat masyarakat setempat kecewa.
“Kami bersyukur jalan tersebut dibangun, tapi jangan asal jadi seperti ini,” kata, Kamis (3/12/20).
Lanjutnya, jika pembangunan jalan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi, maka akan bertahan berapa lama, sedangkan saat ini saja udah terlihat hancur parah seperti itu.
“Kami sangat kecewa dengan pembangunan jalan tesebut. Kalau seperti itu, lebih baik gx usah dibangun,” ujarnya dengan nada kesal.
“Kami sebagai masyarakat sangat mendukung program pembangunan apalagi disitu untuk kepentingan hal banyak. Namun kalau pekerjaannya seperti itu, kami harus protes donk. Sebab, yang kami harapkan kualitas agar masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan tersebut,” terangnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah desa (Pemdes) Ogan Campang agar kedepannya dalam merealisasikan pembangunan diutamakan dalam kualitasnya.
“Saya berharap, pihak tim pengelola kegiatan (TPK) agar lebih benar – benar mengutamakan kualitas hasil pekerjaan, bukan hanya pembangunan yang bersifat formalitas,” katanya.
Dalam pantauan team liputan Siber.news dilapangan terlihat jelas perkerjaan tersebut sudah terkelupas sesuai dengan yang di sampaikan oleh warga disana.
Saat disambangi di kantor desa, kantor desa tampak sepi. Mirisnya, bendera terlihat dalam kondisi robek. “Kalau kantor desa ini memang sudah berbulan-bulan ngak dibuka mas, lihat aja sama mas sendiri ngak ada orang sedangkan ini jam kerja, Bendera aja sampek robek,” ujarnya warga sekitar.
Sementara, Sekertaris Desa (Sekdes) Eko mengatakan bahwa realisasi Anggaran Dana Desa tahun 2020 telah dilakukan dengan petunjuknya dan dikerjakan dengan swakelola sesuai dengan musyawarah desa.
“Saat pengerjaan kita benturan dengan cuacah pak, belum kering dah kena ujan. Soal plastik dasar memang benar ada yang ngak dikasih plastik, soalnya posisi jalannya menurun kalau dikasih plastik ntar pas di cor plastikya ngak rata. Biar lebih jelas pak, bapak langsung aja konfirmasi ke Kades,” ujar Sekdes.
Sementara, Pj. Kades Ogan Campang Ibrohim mengatakan, semua pekerjaan kita kerjakan dengan benar dan pengerjaannya masyarakat desa sendiri (swakelola). “Pekerjaan dikerjakan oleh warga dusun sanalah. Ya kalau soal jalan yang rusak sudah di perbaiki,” ujarnya.
Ditanya soal kantor yang tidak pernah dibuka saat jam ngantor dan bendera robek, “Siapa yang bilang kantor desa itu sekian lama ngak dibuka, habis ngebagikan Siltap kemaren. Ya kalau bendera selama saya ini di ganti,” ujarnya.(Febri)