Berita hari ini
GMAKS Minta Polda Banten Tangkap Bos Besar dan Koordinator Pengamanan Obat Keras Di Banten
Serang, siber.news | Perkumpulan Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) meminta agar jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Banten segera mengungkap dan menangkap “Boss besar” dan koordinator pengamanan pendistribusian obat keras hexymer dan Tramadol golongan Daftar G, yang saat ini marak beredar tanpa resep dokter di Provinsi Banten, khususnya Kota Serang. Hal itu guna menghindari rusaknya moral dan mental generasi muda.
Ketua umum Perkumpulan Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) Saeful Bahri mengatakan, hingga saat ini, yang berhasil ditahan oleh pihak Kepolisian hanya penjual obat keras saja.
“Itu pun yang menjual secara per orangan. Sementara yang berkedok toko kosmetik seolah luput dari jerat hukum,” ujarnya, Sabtu (26/02/2022).
Karena itu, Saeful meminta agar pihak jajaran Kepolisian Polda Banten, dapat segera mengungkap jaringan obat tersebut, baik para koordinator pengaman hingga “Boss Besar” pengedar obat – obatan keras sepreti jenis hexymer dan Tramadol yang dijual bebas di Banten khususnya Kota Serang.
“Jangan hanya penjualnya saja, tapi juga koordinator dan Boss besarnya harus ditangkap agar tidak ada lagi peredaran obat keras, sekaligus menjadi efek jera bagi siapapun pelakunya,” jelasnya.
Saeful mengungkapkan, jika hal itu dibiarkan, maka akan merusak mental para generasi muda di Kota Serang. Sebab efek dari obat tersebut, dapat membuat pemakainya menderita gangguan mental dan saraf secara permanen.
“Jangan sampai generasi muda di Kota Serang rusak hanya karena ulah segelintir oknum yang ingin meraup keuntungan pribadi,” katanya.
Karena itu, Saeful mengaku, jika Aparat Penegak Hukum setempat tidak mampu bertindak tegas untuk menghentikannya, maka pihaknya akan melaporkan persoalan tersebut secara langsung ke Mabes Polri.
“Kalau masih dibiarkan, saya akan adukan hal ini ke Mabes Polri. Jangan sampai para pelaku di hakimi warga setempat baik penjual, koordinator, maupun bos besar. Termasuk oknum siapapun yang membekingi peredaran obat keras ini,” tegasnya. (dd-siber)