Berita hari ini
Diduga Adanya Manipulasi Data, BARALAK Minta Semua Elemen Ikut Mengawasi PKBM
Penulis :
Lebak, siber.news- Kegiatan belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Kabupaten Lebak harus diawasi oleh seluruh elemen.
Pasalnya, hampir semua PKBM yang terdaftar di Dinas Pendidikan (Dindik) kabupaten lebak ini diduga tidak melakukan proses pembelajaran seperti yang sudah ditetapkan.
“Jumlah peserta PKBM harus dilakukan pengecekan setiap harinya oleh dinas pendidikan, berapa jumlah yang terdaftar dan berapa jumlah yang setiap harinya hadir dalam proses belajar,” kata Indra Lugay, Sekjen Baralak Indonesia.
Menurutnya, kebanyakan PKBM ini hanya mencari keuntungan semata. Dengan menulis jumlah siswa untuk diajukan bantuan anggaran kepada pemerintah.
“Saya sudah melakukan kroscek ke beberapa PKBM di wilayah selatan, dan hasil temuan tim dilapangan, hampir seluruh PKBM terindikasi memanipulasi data siswa” terang Lugay.”
Lugay menambahkan, selain memanipulasi data sisa, pihaknya meduga banyak PKBM yang masih melakukan “praktek kotor” artinya pengelola PKBM siap menerima siswa dan menerbitan ijazah Paket tapi dengan imbalan.
‘Padahal Sudah mendapat anggaran dari pemerintah, tapi pada kenyataannya siswa yang hendak daftar pun diduga tetap dipintai sejumlah uang dengan nominal yang bervariasi, mulai dari 1 hingga 5 juta,” terangnya.
Sementara itu, Pak Udin, Pengelola sekaligus penanggung jawab PKBM Hari Nurani yang berada di Kecamatan Kalanganyar, saat konfirasi wartawan terkait adanya dugaan manipulasi data siswa atau “main kotor” seperti yang di katakan Sekjen BARALAK, Udin menepis dugaan itu terjadi di PKBM yang di kelolanya.
“Masyarakat yang mau mengikuti pelajaran di PKBM Hati Nurani, diwajibkan untuk mengikuti mata pelajaran dan ujian sebagaimana mestinya tanpa terkecuali” Jelas Udin.
Disinggung terkait adanya dugaan pungutan uang kepada siswa baru, Pria bertubuh mungil ini menjelaskan bahwa di PKBM yang dikelolanya tidak dibebankan biaya apapun kepada siswa/masyarakat yang belum mempunyai ijazah A, B maupun C.
“Saat ini kita sedang ada di masa pandemi Covid -19, jadi proses pembelajaran dilakukan secara daring” katanya.
Reporter : Nofi
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]