Berita hari ini
PANDEGLANG DI HANTAM TSUNAMI (Bagian 1)
SHELTER LABUAN TIDAK DIMINATI PENGUNGSI DAN RELAWAN
Pandeglang, SBNesws.co.id – Tragedi akhir Tahun yang di alami Provinsi Banten dan Lampung akibat Erupsi (Pelepasan Material dan magma ) anak Gunung Krakatau telah mengakibatkan Tsunami dan gelombang pasang air laut secara tiba-tiba Gelombang yang maha dahsyat tersebut menerjang lalu menerobos daratan sekaligus melumatkan segala yang ada termasuk Ratusan nyawa Manusia dan Infrastrktur lainnya.Berikut ini Wartawan SBNews menuangkan beberapa penulisan hasil investigasi dari beberapa kejadian secara bersambung.
Sabtu malam Minggu pukul 21.15 Wib Tiba-tiba gulungan ombak berwarna putih membentuk bentangan panjang di tengah lautan dan meninmbulkan warna putih terlihat dari kejauhan .Beberapa saksi mata mengtakan bentangan ombak putih yang memanjang di duga merupakan pantulan dari cahaya Bulan kala itu akan tetapi lama kelamaan bentangan itu semakin panjang semakin menebal bergerak ke daratan .’Pertama Ombak itu pecah di daratan menghantam sejumlah ruma-rumah di pinggir pantai termasuk beberapa saung kuliner di area Pantai teluk.’ Urai Satiri salah satu warga Desa Teluk Kec Labuan Kab Pandeglang Prov Banten pada Wartawan.
‘Tidak lama kemudian gulungan tebal berwarna putih datang untuk yang ke dua kalinya, kali ini lebih tinggi lagi bergerak begitu cepat menghantam daratan menampar segala yang ada termasuk Ratusan Kendaraan Roda dua dan Empat .’ Lanjut Satiri.Dari situlah menurut Satiri orang-orang berlarian saling meyelamatkan diri berteriak minta tolong seraya mengatakan Tsunami… Tsunami berulang-ulang.
Masyarakatpun akhirnya mengungsi ke dataran yang lebih tinggi dan naik ke atas gedung seta bangunan yang di prediksi tidak tersentuh oleh ketinggian air laut yang menerobos daratan.Sementara Shelter ( Gedung tempat berlindung ) di Kota Labuan Desa Labuan Kec Labuan Kab Pandeglang yang sengaja di sediakan Pemerintah untuk menampung pengungsi manakala datang Tsunami jangankan di jamah di tengokpun tidak . Sebagian Masyarakat lebih merasa nyaman tinggal sementara di Fasilitas umum milik Pemerintah lainnya hingga para relawan mengikuti arah pengungsi demi keselamatan Mereka.
‘Mungkin Institusi yang bersangkutan kurang sosialisasi pada Masyarakat atas kegunaan Shelter atau bisa juga kurangnya fasilitas yang ada.’ Ungkap M Yaya Ketua LSM Gempita saat di mintai komentarnya oleh SBNews.
Shelter milik Prov Banten yang belum di serah terimakan pada Pemkab Pandeglang dan di bangun melalalui anggaran APBN terbukti tidak bermanfaat sama sekali untuk Pengungsi padahal Shelter itu di bangun justeru untuk menampung Masyarakat ketika musibah yang di sebabkan oleh alam sekalgus Tsunami datang secara tiba-tiba Ironisnya bangunan Shelter menelan Anggaran Milyaran Rupiah dan konon para pelaku yang terlibat dari pembangunan Shelter tersebut satu persatu tengah di periksa oleh aparat penegak hukum lantara terlibat dalam dugaan kasus korupsi. (Rus/Irf)