Berita hari ini
Usaha Sabun Cair Menjadi Home Industri
USAHA SABUN CAIR MENJADI HOME INDUSTRI
Oleh : Ririz Seno
Dimasa pasca pandemi Covid yang setahun lebih melanda, efek karambol pada kehidupan masyarakat cukup terasa. Dampaknya dari gelombang PHK, market yang menjadi sepi juga daya beli masyarakat turun, serta efek efek ekonomi lainnya. Disituasi seperti sekarang ini, akan lebih bijak bila kita melakukan berbagai siasat untuk bisa bertahan atau terlebih bisa membuat usaha sendiri yang murah meriah.
Dimana-mana Home Industri semakin berkembang, apalagi regulasi perijinan juga semakin mudah. Hanya berbekal usaha kecil semacam Home Industri mandiri dirumah dan Surat Keterangan Usaha dari kelurahan, pelaku UMKM sudah bisa mengajukan kredit modal usaha dengan bunga sangat murah.
Untuk memulai kredit awal, ada aturan pembatasan plafon jumlah pengajuan kredit. Kelak, kedepannya nominal limit akan terus bertambah bila usaha UMKM nya semakin berkembang maju.
Salah satu siasat yang cukup mudah kita tekuni adalah berkreatifitas memproduksi sendiri sabun cuci. Formula ini setiap hari dibutuhkan semua rumah tangga, termasuk untuk kemajuan UMKM. Dengan harga murah, bahan yang mudah didapat di toko online atau toko kimia sekitar anda, siapapun bisa membuatnya.
Pada prinsipnya, semua sabun sama dalam hal proses reaksi saponifikasinya. Hanya berbeda dalam treatment penambahan macam-macam zat aditif, sehingga ada bermacam merk di pasaran.
Formula yang penulis berikan, hasil kualitasnya nanti tidak akan terpaut jauh dengan kualitas sabun cuci piring yang sudah punya trade merk ternama. Jika anda memiliki jiwa bisnis, bisa dijadikan usaha sampingan di rumah, dipasarkan ke sekitar kita, tinggal memberi merk sendiri pada kemasan.
Dulu, penulis pernah belajar di jurusan teknik kimia di sebuah universitas negeri di Yogyakarta, dari ilmu dasar yang didapat setidaknya sedikit lebih menguasai filosofi dan kegunaan dari masing masing bahan zatnya. Inilah proses pembutan sabun cair cuci piring, yang sangat sederhana dan tidak repot pembuatannya.
BAHAN SABUN CAIR CUCI PIRING :
-. Texapon
-. Garam Dapur
-. Citric Acid (Asam Sitrat)
-. Sodium Benzoat
-. Amphitol (Foam Booster)
-. Air isi ulang
-. Pewarna kue
-. Bibit parfum (lemon / jeruk nipis)
Peralatan :
-. Ember plastik
-. Pengaduk kayu
-. Mixer (bisa mixer kue kecil)
-. Timbangan
Prosedur :
1). Masukan kedalam ember plastik secara berurutan : Texapon 1 kg, Amphitol 40 ml, NaCl 1/2 kg, Citric Acid 50 gr, Sodium Benzoat 25 gr, Amphitol 40 gr .
2). Kedalam ember tersebut pelan-pelan masukan air isi ulang 5 liter, dengan tujuan agar busa yang timbul sedikit.
3). Setelah reaksi busa berhenti, aduk dengan mixer secara merata. Hentikan sebentar agar busa tidak begitu melimpah. Lalu aduk lagi sampai sempurna, akan menghasilkan larutan warna putih. Setelah itu tutup ember dengan kertas atau kardus, biarkan selama kurang lebih 9 – 12 jam (idealnya 12 jam).
4). Setelah 12 jam larutan didalam ember akan berubah warna menjadi bening, karena penyempurnaan reaksi proses saponifikasi.
5). Kemudian, tambahkan air isi ulang kurang lebih 5 liter secara pelan-pelan, sambil diaduk dengan pengaduk kayu sampai rata.
6). Sambil terus diaduk pelan, tambahkan bibit parfum 100 ml (aroma jeruk nipis / lemon), pewarna kue satu tetes (untuk sabun cuci piring biasanya warna hijau atau kuning).
7). Sabun siap dikemas dalam botol atau plastik.
Dari toko online atau toko kimia, bahan bahan diatas mudah didapat. Contoh untuk harga per kilogram Texapone Rp 24.000, Amphitol Rp 28.000, Citric Acid Rp 25.000, Sodium Benzoat Rp 31.000, Garam Dapur Rp 6.000, Bibit Parfum jeruk/lemon Rp 30.000 per 100 ml.
Spesifik untuk bibit parfum biasanya agak berbeda kualitasnya, dalam arti 100 ml bibit parfum dari toko A , belum tentu sama dengan 100 ml bibit parfum toko B.
Adapun fungsi dari bahan secara umum dan sederhana adalah Citric Acid berfungsi sebagai pengangkat kotoran minyak lemak juga berfungsi sebagai disinfektan membunuh bakteri. Sedang Sodium Benzoat adalah sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme bila sabun disimpan terlalu lama.
Dari harga harga bahan baku diatas, jika kita hitung secara detail, maka akan didapat biaya produksi pada kisara Rp 6.400 perliter. Murah bukan, maka silahkan mencoba kreativtas sederhana ini dan menghasilkan duit sebanyak yang anda mau. (ririz seno)
