Berita Terkini
Tingkatkan Pelayanan, PMI Banten Bangun Klinik Hemodialisa
Banten, siber.news I Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten terus tingkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan mulai membangun fasilitas kesehatan berupa klinik hemodialisa di lingkungan Markas PMI Banten di Kota Serang.
Peletakan batu pertama pembangunan klinik tersebut dilakukan langsung Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah bersama Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI pusat Profesor Fahmi Idris dan sejumlah perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, pada Rabu (13/7).
Ketua Bidang Organisasi PMI Banten sekaligus Ketua Pelaksana Pembangunan Klinik Hemodialisa PMI Banten, Amrin Nur menjelaskan, bahwa semua program kerja PMI Banten satu per satu dilaksanakan dengan baik. Termasuk pembangunan klinik hemodialisa.
“Kami sudah belajar ke PMI Surakarta yang sudah punya klinik hemodialisa. Kami pelajari administrasi, manajemen, dan proses pelayanan. Selanjutnya berbagai konsultasi dilakukan untuk memastikan klinik yang dibangun sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Lanjut Amrin Nur menjelaskan, klinik dibangun pada lahan seluas 224 meter persegi di lingkungan Markas PMI Banten. Menggunakan anggaran hibah Anggaran Pendapatan Belanja Derah (APBD) Provinsi Banten sebesar Rp 1,6 miliar.
“Pada tahap pertama dibangun satu lantai untuk klinik hemodialisa. Jika anggaran bertambah, kami lanjutkan menjadi dua lantai,” ungkapnya.
Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah mengatakan, selain program kerja, pembangunan klinik dalam rangka menjalankan rencana strategis PMI untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat dengan ketergantungan cuci darah atau yang memiliki penyakit ginjal akut.
“Insya Allah, tahun ini selesai tahap satu dan klinik hemodialisa bisa beroperasi pada tahun 2023. Tahap kedua, mohon doa dan dukungan, kira targetkan penambahan pelayanan kesehatan umum, penyakit dalam, dan kesehatan ibu-anak,” tegas Bupati Serang.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, trend penyakit ginjal kronik terlihat mengalami peningkatan dari 0,2 persen pada tahun 2013 menjadi 0,38 persen pada tahun 2018. Kemudian berdasarkan data IHME Global Burden of Diseases tahun 2019, penyakit Ginjal Kronik masuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI pusat Profesor Fahmi Idris mengapresiasi program kerja PMI Banten dengan membangun klinik hemodialisa.
“Penghargaan setinggi-tingginya dan apresiasi terhadap jajaran pengurus PMI Banten. Kaitan dengan klinik itu, ke depan kami berharap, PMI Banten semakin otonom dan independen, punya sumber pendanaan cukup baik untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan klinik hemodialisa memang bukan yang pertama dilakukan oleh PMI di daerah, tetapi belum banyak. Sementara kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan cuci darah semakin tinggi.
“Jangan sampai hanya pada peletakan batu pertama. Kami insya Allah akan datang kembali ketika proses peresmian pelayanan dimulai,” ujarnya. (Didisiber/Redaksi)
