Ekonomi
Sebagai Perusahaan Platform Digital Berbasis Apps, MILI Dukung Penuh Acara Tatap Muka Influence Linked-In di Bogor
KOTA BOGOR | Para Influencer sosial media linked-in berkumpul Bersama dalam acara tatap muka nasional Influencer linked-In di Saung Dolken Jl. Guru Muchtar No. 9, Kampung Kebon Karet, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (02/03/2022).
Data pengguna linked-In seluruh dunia saat ini sudah mencapai 740 juta pengguna, dan sekitar 21 juta pengguna berasal dari Indonesia. Linked-In adalah sosial media yang didalam nya merupakan para professional disegala bidang dan postingan-postingannya punya jarang sekali ada yang alay.
Acara yang diprakarsai oleh Syarea World yang merupakan perusahaan yang sudah membantu banyak pengusaha-pengusaha untuk growth bahkan dimasa pandemi.
Tak hanya itu, Acara tersebut juga didukung penuh oleh MILI sebagai perusahaan Platform digital berbasis apps.
MILI juga merupakan partner bisnis perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni Telkomsel, hubungan keduanya sudah terjalin lama dan sangat baik, karena ini lah Mili mampu berbisnis dengan basis digital yang sudah meraup keuntungan saat baru mulai.
MILI adalah merupakan aplikasi untuk melakukan berbagai transaksi pembayaran online, seperti Pulsa Reguler, Paket Internet, Pembayaran Listrik, BPJS, Multi Finance, TV Kabel, PDAM hingga pembayaran Tiket Kereta Api dan transaksi pembayaran online lainnya.
MILI memiliki Keunggulan selain bisnis to bisnis, MILI juga memiliki layanan Online to Offline sehingga mampu melayani dan memberikan edukasi pimbingan dalam bisnis dengan interaksi langsung dan tidak hanya menggunakan robot.
Menurut Deputy CEO MILI Erik Yoachim atau yang biasa disapa Erik, mengatakan bahwa MILI menyambut dengan Antusias acara tersebut dan serta berharap dengan acara tersebut MILI dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
“Sekarang kita berada dalam era web 3.0. Konsep yang diusung pada web 3.0 adalah intelektualitas buatan (artificial intelligence). Bukan hanya manusia dengan manusia yang dapat berinteraksi satu sama lain, tetapi satu aplikasi dengan yang lain juga dapat berinteraksi. Web atau aplikasi juga lebih ‘memanjakan’ penggunanya,” kata Deputy CEO MILI kepada siber.news
Erik Yoachim menyebut bahwa dampak negatif dari perkembagan web 3.0. yaitu Rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia (SDM) telah digantikan oleh teknologi digital.
“Dampak negative lain dari web 3.0. juga adalah akan berkurangnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata dan ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi. Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan tadi, maka pencari kerja banting stir membuka usaha, banyak Startup-starup baru yang mencoba untuk membuat usaha dengan menitik beratkan pada pendanaan/investasi yang disebut Unicorn,” ucapnya
Menurut Erik Yoachim, membuat perusahaan startup tidaklah mudah sebab tidak sedikit perusahaan-perusahaan ter yang mengalami bangkrut lantaran kehabisan modal di tengah jalan.
“Hanya tidak mudah membuat usaha tersebut, Ada beberapa contoh perusahaan startup yang bangkrut atau tutup, sebut saja Fabelio (markepalce furniture), Valadoo (situs e-commerce yang bergerak di bidang perjalanan wisata), Sorabel (e-commerce produk pakaian dan masih banyak lagi. Penyebabnya perusahaan startup Bangkrut adalah karena kehabisan modal ditengah jalan usaha. Ini yang Kami namakan BAKAR UANG, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai ga dibayar dan bisnis ngap-ngapan,” jelasnya
Lanjut kepada siber.news Erik menyebutkan bahwa tak jarang perusahaan yang telah berjalan mengalami bangkrut dikarenakan perusahaan startup tersebut memiliki kewajiban membayar hutang.
“Apalagi perusahaan startup tersebut mempunyai kewajiban membayar utang, tinggal tunggu waktu nya bakrut saja, ini lah yang disampaikan oleh Pak Syamsul Safin, beliau sangat konsen kepada pengusaha yang ingin terbebas dari utang, dan beliau juga mempunyai dorongan untuk membantu para banker agar angka NPL tidak tinggi.” Pungkasnya.
Pada acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang juga berpengalaman dibidangnya diantaranya adalah Dr. Harry Patria menjabat sebagai CEO & Chief Data Strategist at Patria & Co | Expert Committee at PLN | Lecturer at ITB, UI, ITS. Yang membawakan tema “This is Overwhelmed Era, Be Aware!,”
Selanjutnya pembicara kedua adalah Aukaria (Oka) Rahman menjabat sebagai Head of Human Resources at Unicharm akan membawakan materi “How to Get Recruiter’s Attention”.
Dan Pembiaca yang ketiga adalah M.N. Ikrar sebagai Founder of Bicara Itu Muda membawakan materi dengan tema “Being Real, Getting Success”.
ke-empat adalah General Manager, Human Capital & Corporate Affairs at PT Salam Pacific Indonesia Lines. Yang membawakan materi dengan tema“ yaitu Ang Harry Tjahjono.
Acara tersebut berlangsung selama 6 jam diketahui dimulai pukul 09.00 – 15.00 wib dan dihadiri sekitar 100 orang secara offline dan 200 orang yang hadir secara Online dari berbagai latar belakan profesi.
Dan dikabarkan acara yang serupa akan dibuat secara berkala agar dapat membantu para calon pekerja agar dapat segera mendapatkan pekerjaan sehingga berharaap angka pengangguran di Indonesia berkurang secera perlahan. (Teguh).