Qonita Luthfiyah Peraih Penghargaan Kategori Yayasan Inovatif

KOTA DEPOK | Aliansi Peduli Pendidikan menggelar acara Refleksi akhir tahun serta memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh pendidikan yang memiliki prestasi dalam mengelola pendidikan.

Acara refleksi akhir tahun dan pemberian penghargaan kepada tokoh pendidikan itu di gelar di ruang M. Adimidjojo Hotel Bumi Wiyata di Jl. Margonda Raya No.281, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok pada Kamis, (30/12/2021).

“Kegiatan hari ini aliansi peduli pendidikan melakukan acara reflexsi akhir tahun dengan membuat sejumlah catatan catatan, kemudian yang memberikan penghargaan kepada tokoh pendidikan yang di nilai oleh aliansi peduli pendidikan berprestasi dan mempunyai prestasi dalam mengelola pendidikan,” hal itu dikatakan oleh Sekjen Aliansi Peduli Pendidikan Mulyadi Pranowo kepada siber.news

Mulyadi menyampaikan bahwa pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh pelaku pendidikan tidak serta merta diberikan begitu saja, melainkan meliputi berbagai penilaian dari Aliansi peduli pendidikan itu sendiri.

Seperti halnya para tokoh yang menerima penghargaan tersebut memiliki kriteria diantaranya kreatif, inovatif serta memiliki prestasi dalam segi pendidikan.

“Ada beberapa kriteria, ada Kepala Sekolah kreatif, ada kepala sekolah inovatif, ada Ketua Yayasan inovatif, ada kepala sekolah berprestasi swasta dan MKKS. semua ini di berikan penghargaan nothing to lose dalam rangka sama-sama para aliansi pendidikan dan stakeholder yang lain untuk bersama sama bagaimana memajukan pendidikan yang lebih baik,” ucapnya

Menyikapi agar tidak adanya anggapan terhadap sejumlah oknum LSM yang dianggap kerap kali melakukan intimidasi kepada pelaku-pelaku pendidikan, Mulyono menyampaikan bahwa Aliansi ingin bertindak secara professional dengan menjunjung idealisme yang tinggi serta mampu berbuat untuk hal yang positif

“Kedua aliansi juga memberikan catatan tadi bahwa pertama anggapan adanya LSM LSM yang suka melakukan intimidasi dan sebagainya aliansi tidak menginginkan hal itu aliansi ingin LSM bertindak secara profesional dengan menjungjung idialisme yang tinggi dan mampu berbuat untuk yang baik dan positif,” tandasnya

Menurutnya, bila stekeholder atau para pejabat pembuat kebijakan ada kesalahan kesalahan tentunya wajib aliansi mengingatkan dan tidak harus melakukan penekanan terhadap pelaku pendidikan tersebut.

Mulyadi mengatakan bagaimana LSM harus bisa memberikan masukan-masukan yang positif, mengingat tugas LSM salah satunya adalah mengawal dan menegakan aturan dan perundang undangan.

“Kalau penyelenggara negara sudah sesuai dengan peraturan dan perundang undangan tentunya kita dukung tetapi kalau ada penyimpangan penyimpangan paling pertama harus kita ingatkan dan edukasi bagaimana membentuk perbaikan itu,” ucap Mulyadi kepada siber.news

Kata Mulyadi, apabila upaya tersebut sudah dilakukan namun para pejabat pembuat kebijakan tetap tidak melakukan upaya perbaikan maka LSM harus melakukan upaya hukum melalui aparat penegak hukum yang berwenang.

“Yang kedua bila kita sudah edukasi dan nekat para pejabat pembuat kebijakan tersebut ya tentunya wajib lah LSM melakukan upaya hukum melalui pihak ketiga APH (aparat penegak hukum) itu menurut kami,” tuturnya

“Tetapi jangan APH dulu baru kita melakukan memperbaiki dari internal itu yang selanjutnya,” lanjutnya

Sekjen Aliansi Peduli Pendidikan Mulyadi Pranowo yang dikenal peduli dan tegas itu mengharapkan agar nantinya anggota LSM Pendidikan mampu menegakan kode etik serta memiliki standar pemahaman, moral dan nilai-nilai yang positif, sehingga pada akhirnya tidak semua orang menganggap bahwa LSM itu negatif.

“Yang selanjutnya aliansi ini di harapkan nanti nya bisa menelorkan namanya etik atau kode etik LSM Pendidikan yang saat ini belum ada ini tentunya akan kita bangun apakah kita mampu untuk mewujudkan kode etik itu minimal anggota yang ada di dalam aliansi itu mempunyai standar pemahaman standar gerak standar moral sehingga temen temen itu bergerak mempunyai nilai yang positif,”

“Tidak setiap orang menilai bahwa LSM itu negatif nah itu harapan harapan aliansi kedepan bisa membangun teman teman mempunyai standar gerak standar lebih pengetahuan standar moral itu yang kita harapkan kedepan.”

LSM Pendidikan yang tergabung dalam Aliansi peduli pendidikan berjumlah 8 diantaranya, PPI (peduli pendidikan Indonesia), GAPURA, LEBAR, NUS, PPI, KOMPAS (Komunitas Orang Tua Murid Peduli Pendidikan Sekolah).

Hj. Qonita Luthfiyah

Salah satu penerima penghargaan dengan kategori yayasan inovatif Hj Qonita Luthfiyah menyampaikan ucapan terimakasih nya atas penghargaan yang diberikan oleh Aliansi peduli pendidikan.

Menurutnya, hal itu bukan hanya sebuah penghargaan sebagai satu prestasi melainkan sebuah amanah yang diberikan untuk terus meningkatkan pengabdiannya di dunia pendidikan.

“Yang artinya saya mengucapkan terimakasi untuk aliansi LSM pendidikan ini itu artinya penghargaan ini bukan hanya sebagai satu prestasi tapi juga saya melihat nya juga satu beban satu amanah yang di berikan kepada saya bagaimana saya bisa membuktikan bahwa penghargaan yang di berikan oleh aliansi pendidikan ini tidak salah dengan saya meningkatkan pengabdian saya bakti saya khususnya di dunia pendidikan,” ucapnya

Qonita juga menyebutkan bahwa pendidikan di Kota Depok dari tahun ke tahun semakin membaik, menurutnya antara pelaku pendidikan dan Aliansi LSM Pendidikan perlu bekerjasama dalam mencarikan solusi untuk meningkatkan pendidikan di Kota Depok yang lebih baik.

“Pendidikan di Depok makin tahun makin membaik iya, artinya tentu segala kekurangan harus kita tutupi bersama sama artinya kita Carikan solusi bersama sama nah inilah gunanya ada aliansi LSM pendidikan yang tadi saya sampaikan sebagai partner untuk stek holder khususnya yang bergerak di dunia pendidikan juga untuk pelaku pelaku pendidikan bagiamana kita masing masing bisa berkerja sama dengan baik,” pungkasnya (Guh).