Pembangunan PT. FINAL WASTE TECHNOLOGI, Tokoh pemuda dan masyarakat setempat “PROTES”
Lebak Siber | Pabrik pengolahan limbah bahan barbahaya dan beracun B3 PT.FINAL WASTE TECHNOLOGY yang beralamat di kampung tutul desa citeras kecamatan rangkasbitung masih menjadi polemik di tengah tengah masyarakat citeras, pasalnya semua elemen masyarakat telah membuat nota keberataan atas kegiatan tersebut, mengingat berbagai dampak sosial maupun ekosistem yang akan terjadi di kemudian hari
Di konfirmasi secara terpisah ibrahim selaku tokoh pemuda setempat sekaligus inisiator menyampaikan bahwa penolakan ini murni atas dasar desakan masyarakat bukan sebuah bentuk perlawanan apalagi untuk menghalangi halangi investor untuk menanamkan modalnya di lebak
“Kami sih bukan untuk menghalang halangi apalagi sebuah perlawanan tetapi ini murni desakan elemen masyarakat baik pemuda dan para tokoh masyarakat setempat agar menjadi bahan pertimbangan bagi dinas terkait yakni DPMPTSP kab lebak” ucapnya
Masih kata boim sapaan akrab pemuda berbadan gempal yang selalu menebar senyum manis ke setiap orang, menyampaikan perangkat desa mulai dari rukun tetangga RT dan rukun warga RW,badan permusyawaratan desa BPD sampai ke kepala desa yang awalnya menyetujui sekarang berbalik menyatakan keberatan.
“Setelah saya jelaskan dampak dampak yang akan di timbulkan ke depan alhamdulillah masyarakat dan semua perangkat menyatakan sikap menolak tegas segala bentuk aktifitas pengolahan limbah yang ada di lingkungan kami” bebernya
Yosef kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Terpadu satu Pintu) Kabupaten lebak ketika awak media mencoba untuk konfirmasi lewat telepon seluler dan sms tidak menjawab dikarenakan Yosef sedang work from home WFH.
Hasan basri Spd.I selaku sekjen forum komunikasi lembaga swadaya masyarakt FK-LSM kabupaten lebak mendukung segala bentuk aspirasi masyarakat khususnya desa citeras yang juga merupakan kampung halamanya.
“Saya berharap nota keberatan yang di buat oleh masyarakat menjadi bahan pertimbangan bagi DPMPTSP kab lebak untuk mengkaji lebih mendalam proses perijinan mengingat ini manyangkut hajat hidup orang banyak”
Masih kata Acong sapaan akrab pria berambut kelimis ini menuturkan investasi boleh apapun itu bentuknya jangan hanya faktor keuntungan semata tetapi dampaknya pun harus di perhitungkan
“Berusaha itu bagus di samping dapat menyerap tenaga kerja dan dapat mendongkrak pemasukan asli daerah PAD tetapi perlu di catat kemaslahatan masyarakat itu yang paling utama.tutupnya sambil membetulkan kacamata hitam kebanggannya. (Ys?