Berita hari ini
Lebak Masuk Zona Kuning Dengan Paparan Covid-19 Rendah, Inilah Alasan Pemkab Membuka Kembali Tempat Wisata
Lebak-Banten, – siber.news Pemerintah Kabupaten Lebak kembali membuka tempat wisata yang sempat ditutup menyusul adanya kebijakan Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) terkait pengendalian pandemi Covid-19.
“Penutupan tempat wisata kemarin merupakan kebijakan pemerintah, tapi kini Gubernur WH kembali membuka lokasi wisata di Banten khususnya di zona kuning,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rahmayadin,, (27/05)
Dijelaskan Imam, selama ini Kabupaten Lebak masuk zona kuning dengan tingkat penyebaran Covid-19 cukup rendah, sehingga tempat wisata yang ada di Lebak kembali di buka.
Namun, pembukaan lokasi wisata tetap harus sesuai dengan Protokol kesehatan (Prokes) yang telah di tentukan, dan wisatawan harus mematuhinya dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, pengelola wisata wajib melakukan pemeriksaan suhu tubuh hingga menyediakan sarana sanitizer untuk mencuci tangan juga dilarang terjadi kerumunan.
“Kami ketat menerapkan protokol kesehatan, apabila pengelola wisata melakukan pelanggaran maka bisa dikenakan sanksi denda sebesar Rp 5 juta,” tegas Imam.
Lokasi wisata di Kabupaten Lebak bisa dikunjungi wisatawan untuk menikmati panorama alam, di antaranya destinasi wisata pesisir pantai dan wisata budaya masyarakat Badui.
Selain itu, wisatawan dapat menikmati panorama alam dengan tempat wisata di Atas Awan Gunung Luhur dan wisata religius.
“Lebak kaya dengan destinasi wisata, dan masing-masing destinasi memiliki keunikan tersendiri’ ujarnya.
Pembukaan kawasan destinasi wisata, kata Imam, diharapkan dapat memulihkan perekonomian masyarakat setempat juga mampu meningkatkan daya beli warga.
Sementara itu, Asep Komar seorang pengelola wisata buatan yang berada di Kecamatan Rangkasbitung Lebak mengatakan, pihaknya merasa lega setelah pemerintah kembali membuka destinasi wisata.
Menurut “Askom” dengan dibukanya kembali tempat wisata, tentunya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
“Banyak warga di sini mengais rejeki dari wisatawan dengan menjual aneka makanan” kata Askom