Berita Terkini
Hiswana Migas Banten Akan Sikat Pangkalan Gas 3 Kg Nakal
Cilegon– melonjaknya harga Liquified Petroleum Gas (LPG) atau Gas isi 3 kilo yang memang diperuntukan untuk masyarakat miskin diwilayah kota Cilegon dan beberapa kecamatan yang berbatasan dengan kota Cilegon seperti Bojonegara dan Pulo Ampel yang disebabkan kelangkaan Stok barang di pangkalan.
Harga yang sangat fantastis yang beredar dimasyarakat, seakan menjadi wajar, biasa hingga terbiasa begitu yang terjadi sehingga Gas 3 kg ini bisa menjadi kebutuhan utama dalam keluarga, maka tak heran jika para ibu rumah tangga sangat membutuhkan akan bahan bakar pengganti minyak tanah itu.
Kepada siber.news Yudi Lukman Kabid LPG Kamis (27/5) di ruang Kantor SPBE Transindo Serdang mengatakan, mahalnya harga Gas melon 3 kg ini karena banyaknya pihak-pihak yang ikut bermain jadi spekulan dalam bisnis gas ini yang seakaan bagai primadona hingga banyak yang melirik kalua bisnis gas menguntungkan.
Tidak seperti saat awal konfensasi BBM dulu dimana masyarakat sangat takut untuk menggunakan gas, namun kini terbalik mereka malah sangat membutuhkan akan gas itu.
Diakuinya juga karena kurangnya pengawas dari pemerintah Daerah, pasalnya kami dari pihak Hiswana hanya melakukan pengawasan sampai ke tingkat pangkalan saja, adapun setelah Gas 3 kg sampai pada pengecer itu sudah bukan pengawasan pihak Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
“ belum adanya sanksi yang tegas akan penyalahgunaan Gas 3 kg yang semestinya digunakan untuk masyarakat miskin hingga siapapun bisa memperoleh atau membeli gas 3 kg itu, “ ucap Kabid LPG Banten.
Lanjut Yudi, adapun jika terjadi penyalahgunaan atau kenakalan yang dilakukan oleh pihak Agen dan Gas maka pihaknya akan menindak terhadap para pengusaha Agen dan Pangkalan, namun harus dibuktikan dengan bukti bukti yang akurat, tegasnya.
Harga Gas Di komplek Pesona Luar Biasa
beberapa masyarakat yang berada diwilayah komplek Pesona Bojonegara membeli harga gas dipangkalan milik Sopiah seharga 30 ribu pertabung. Kejadian ini terjadi saat menjelang Lebaran idul Fitri, sangat ironis sekali pangkalan dipangkalannya sendiri menjual seharga Rp 30 ribu padahal sebagaimana biasanya pihak pertamina dalam moment moment tertentu selalu menyediakan dropping barang atau tambahan pada saat masyarakat membutuhkan gas tersebut seperti kebutuhan lebaran dan Maulid Nambi Muhammad SAW.
Salah satu masyarakat yang berada di komplek pesona yang tidak mau disebut Namanya mengatakan, ia mengaku belanja untuk kepentingan hari raya kemarin membeli gas di pangkalan Sopiah seharga 30 ribu karena kebutuhan saat itu terpaksa membelinya.
“ benar saya beli karena butuh saat itu, terpaksa walaupun mahal tetap saya beli yang penting ada,” ujarnya.
Sementara pihak Pangkalan Sopiah, saat hendak dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan hingga berita dimuat, pasalnya salah satu perempuan yang berhasil ditemui mengaku bahwa dirinya hanya sebatas menjaga saja dan berstatus sebagai pekerja pada Pangkalan ini, ucap perempuan tersebut. (dd-siber)