Advetorial
Dampak Kekeringan Menjadi Fokus Prioritas Program BPBD Banten 2024
Siber.news | Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten mencatat pada tahun 2023 lalu bencana kekeringan terjadi di 58 kecamatan di Provinsi Banten.
Kecamatan dengan daerah paling banyak dan paling parah mengalami kekeringan ada di kabupaten Lebak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan bahwa BPBD Banten bersama stakholder telah melakukan koordinasi, dan membuat rencana Kontijensi bencana kekeringan di provinsi Banten.
“Prioritas utamanya adalah antisipasi dampak kekeringan seperti kekurangan air bersih, kekeringan lahan pertanian, kebakaran hutan dan lahan serta penyakit menular, sampai saat ini belum ada laporan terjadi kekeringan,” ungkapnya melalui media pesan whatsapp, Kamis (11/07/2024).
Dikatakan Nana, Dalam Program Tahun 2024 ini meliputi kesiap-siagaan, kedaruratan serta rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Semua program pada poin 3 merupakan prioritas. Tapi kita prioritaskan Program kesiap-siagaan, yang merupakan upaya mitigasi dalam rangka mengurangi resiko terjadinya korban jiwa jika terjadi bencana. Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akibat kekeringan dan banjir yang struktural (bersifat fisik) dilaksanakan oleh instansi teknis terkait yaitu Dinas Pertanian, Dinas PRKP, Dinas PUPR, dan instansi terkait lainnya.
Sedangkan untuk yang non struktural dilaksanakan oleh BPBD Banten melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat yang terdampak dalam upaya penanggulangan bencana, pungkasnya. (ADV)