Buntut Demo DPRD Banten Mengatasnamakan HMI, Desakan Pemecatan Menguat
Serang – Buntut Demo DPRD Banten Mengatasnamakan HMI, yang dilakukan segelintir oknum kader yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Banten yang dilakukan di depan gedung DPRD Banten menguat desakan pemecatan, kemarin menuai protes dari Kader HMI se Banten. Kamis (11/06/2020)
Aksi yang dilakukan oleh pengurus HMI cabang Serang serta beberapa kader ke DPRD Banten dituding Ilegal, selain menyalahi wewenang aturan berorganisasi, melanggar kode etik dan independensi organisatoris. Redaksi coba merangkum beberapa pernyataan Kader HMI se Banten dan Pengurus Majelis Wilayah Korp Alumni HMI (MW KAHMI) Provinsi Banten.
Wakil Sekretaris Umum MW KAHMI Banten Andafish mengatakan dalam tubuh HMI ada 3 Struktur yakni Struktur Kekuasaan, Struktur Kepemimpinan dan Majelis Konstitusi. Terkait Struktur Kepemimpinan, dalam AD/ART HMI dikenal Pengurus Besar adalah badan/instansi kepemimpinan tertinggi organisasi.
“Pengurus Cabang yang merupakan satu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah yang ada Perguruan Tinggi dan atau Lembaga Pendidikan lainnya yang sederajat serta Pengurus Komisariat merupakan satu kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa Fakultas dalam lingkungan satu Universitas / Perguruan Tinggi. Sedangkan Untuk membantu Pengurus Besar di tingkat wilayah Provinsi dibentuk Pengurus BADKO” Ujarnya.
“Saya meminta adik-adik HMI yang aksi hari ini untuk belajar lagi tentang tertib administrasi. Di dalam surat pemberitahuan aksi tersebut, tidak ada yang namanya HMI Banten ada juga BADKO Jabodetabek dan Banten. Bagaimana mungkin kop suratnya HMI Cabang Serang di tandatangani oleh Pengurus Badko. Ini sudah cacat administrasi. Lebih baik adik adik ini belajar lagi tentang tertib administrasinya. Dan yang paling tidak sedap dilihat dan di dengar, aksi hari ini dicemari dengan lemparan telur busuk. Ini adalah pelanggaran kode etik. Kita kembali ke tujuan mulya ber-HMI. Kader HMI adalah kader yang akademis, pencipta dan pengabdi turut al-Qur’an dan Hadits. Aksi tersebut jauh dari rasa empati dan simpati masyarakat, dan ini akan menghancurkan marwah HMI kini dan di masa depan karena tidak menjunjung tinggi akhlakul karimah “. Tambah Andafish.
Kabid PTKP HMI Badko Jabotabeka-Banten Eka Januar mengatakan, terkait demo yang mengatasnamakan HMI Banten menyampaikan bahwa sikap organisasi memiliki mekanisme yang harus ditempuh.
“Sikap organisasi tentunya perlu di tempuh juga dengan mekanisme organisasi” Ujar Eka.
Ketua HMI Cabang Lebak Adang Hardiana dalam rilis resminya mengatakan bahwa pihaknya selama ini tidak pernah merasa melakukan komunikasi surat yang mengatas namakan perwakilan kader HMI se-Banten terkait aksi di DPRD Provinsi Banten dan kami pun harus sampaikan kepada kader, alumni atau senior HMI dan kelauarga besar HMI se-Banten bahwa kami tidak pernah membuat surat, rilis dan pamplet terkait hal tersebut, jikapun terdapat adanya pamplet, surat, dan rilis atas nama HMI Cabang Lebak sekali lagi tolong hubungi kami serta kami memohon maaf karena kami tak pernah membuatnya dan juga kami tak mengikuti prihal perkembangan persiapan aksi di gedung DPRD provinsi tersebut.
Lebih lanjut Adang menjelaskan sebuah gerak langkah dalam suatu sistem dinamisasi kelembagaan organisasi Himpunan, Sejatinya haruslah dibarengi dengan implementasi konstitusi, karena konstitusi sebagai ruh tertinggi dalam sebuah organisasi. Dimana konstitusi untuk organisasi HMI sendiri adalah sebagai pengejawantahan nilai yang dinamis di HMI dalam menjalankan roda dinamisasi organisasi.
Oleh karena itu Kami Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lebak yang berada di wilayah Banten merasa terklaim dan tercatut terkait tindakan aksi atas apa yang dilakukan kawan-kawan HMI Cabang Serang, kenapa demikian kami selaku pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lebak merasa dalam sebuah organisasi kita belajar terkait bagaimana menjalankan etika keorganisasian dengan cara melakukan hubungan baik melalui konsolidasi dalam sebuah komunikasi baik secara tersurat maupun secara kelembagaan HMI kenapa demikian dalam sebuah organisasi perlu kita ketahui bersama bahwa aturan atau konstitusi adalah sebagai ruhnya organisasi baik secara fomal maupun Nonformal sebagai bentuk administrarif konstitusional HMI dan juga dalam kelembagaan organisasi HMI, yang harus kita junjung tinggi dan implementasikan bersama untuk mengejawantahkan nilai yang baik dalam sebuah organisasi.
Tentu untuk menciptakan hal tersebut selama ini kita sadar jauh dikatakan sempurna dalam tataran aturan namun hal tersebut harus adanya kesadaran dari seluruh jajaran atau element kader dan lembaga himpunan mahasiswa islam sebagai organisasi mahasiswa yang berasaskan islam. Tegas Adang.
Sikap Komisariat
Ketua HMI Komisariat Fakultas Hukum Untirta Azis mengatakan bahwa HMI Cabang Serang tidak berpegang pada independensi organisatoris dan independensi etis dan aksi tersebut hanya fokus pada kepentingan politik.
“Kami sebagai kader yang tertib hukum merasa prihatin HMI cabang serang tidak lagi berpegang pada independensi organisatoris dan independensi etis, cenderung hanya fokus kepentingan politik lokal ketimbang pembenahan organisasi yang masih carut marut contohnya beberapa komisariat di pending SK kepengurusannya hanya karena berbeda pilihan” Terangnya.
Azis menegaskan “Kami selaku bagian dari kader HMI Cabang serang merasa tidak mengetahui akan informasi aksi demonstrasi yang dilakukan pada kemarin di DPRD Banten, selaku kader yang berproses dengan baik sudah menjadi kewajiban bagi seluruh kader untuk mengkaji isu-isu secara akademis sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh setiap individu kader, dan untuk aksi hari ini tidak ada pemberitahuan apapun kepada saya secara pribadi maupun kelembagaan komisariat yang ditempuh dalam jalur administrasi sehingga yang berujung pada belum adanya kajian2 secara teoritis terhadap issu ini. Mungkin ini yang seharusnya diperbaiki dalam budaya organisasi agar tidak terjadi dan menjadi pembelajaran untuk kader kedepannya.” Ungkap Azis.
Hal Senada juga dikatakan Ketum HMI Komisariat Fasyei, Maulana “Aksi HMI Cabang Serang keluar jalur dari bingkai organisasi pembinaan kader, malah mementingkan kepentingan segelintir kelompok dan kepentingan politik elite” sementara kepengurusan kami sudah berjalan 5 bulan tidak di SK kan. Ungkap maulana. (*)