Berita Terkini
IMAWA Adakan Giat Dialog Publik, Camat Tanggapi Dengan Berpesan
Serang, Siber I Ikatan Mahasiswa Walantaka (IMAWA) adakan giat Dialog Publik yang bertema “Suara Wong Walantaka, Pejabat Walantaka
Buka Mata Atau Tutup Mata?”, di Kecamatan Walantaka, Kota Serang – Banten, Selasa, (4/1/2022), adanya kegiatan tersebut Camat Walantaka tanggapi dengan berpesan.
Karsono S.,MS Camat Walantaka menanggapi kegiatan yang diadakan oleh IMAWA menyampaikan, bahwa pihaknya meminta maaf jika pada tanggal (1/1/2022) acara Peringatan kelima IMAWA belum bisa dilaksanakan dikarena kan, sesuai aturan pusat tidak diijinkan untuk mengadakan kegiatan apapun yang mengundang kerumunan,
“mahasiswa adalah kelompok pemuda.dan orang – orang intelek, kami berharap ke depan jika masa kami selesai, tidak salah menitipkan negara ini kepada para mahasiswa, Jika mahasiswa tidak bisa melaksanakan amanah bisa jadi mungkin negara kita akan hilang, untuk lancarnya program yang kita laksanakan diperlukan pemikiran – pemikiran mahasiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut Camat Walantaka menjelaskan, pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pihak kecamatan selalu mengundang para mahasiswa, Pemikiran yang masih jernih tidak banyak tercemar, dari hal – hal yang tidak baik, yang mungkin banyak berpikir belajar. Jika mengkritisi pemerintah, harus bisa ada solusi nya.
“melihat judul tema Adik – adik mahasiswa, silahkan mengkritik kami, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat juga perlu dkritik, namun harus bisa ada solusi, kami beritahukan bahwa Camat bukan lagi kepala wilayah, namun, camat adalah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang di artikan yaitu unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah (Sekda), Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah tugasnya melaksanakan kegiatan sesuai dokumen pelaksanaan anggaran,” ungkapnya
Dirinya melihat hingga saat ini camat dianggap masyarakat adalah Superman, yang dituntut untuk bisa membantu permasalahan masyarakat, camat hanya perangkat desa yang hanya melaksanakan dokumen Anggaran yang sudah di tentukan oleh dewan.
Termasuk menganggarkan berapa kecamatan, itu menjadi kewenangan dewan, jadi kalau ada hal hal yang di luar anggaran , pihak kecamatan tetap berusaha memenuhi namun mungkin tidak sesuai dengan apa yang diberikan.
“kami akan tetap melakukan kegiatan kegiatan, beberapa permasalahan sudah ditindaklanjuti, memang jika tidak bisa menyelesaikan akan menjadi catatan buruk, ditegaskan kembali, saya bersama staf lainnya, sudah melakukan banyak kegiatan di antaranya, menganggarkan untuk progam dapur gizi ( menentaskan gizi buruk),” tegasnya.
Lebih lanjut Camat menegaskan, untuk mengetahui permasalahan – permasalahan sosial di masyarakat, perlu mengkaji lebih dalam, dua tahun berjalan menjalani program – progam pihaknya selalu terkendala dengan keterbatasan anggaran.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan dialog publik Taufik Hidayatullah mengatakan, kegiatan yang dirinya laksanakan bersama teman – teman tidak lain adalah untuk pembelajaran sebagai mahasiswa, yang sifatnya untuk belajar dan belajar.
Adapun bagaimana pihak pemerintah menyimpulkan tema kegiatan tersebut mohon maklum dan mohon maaf, giat tersebut menjadi suatu pembelajaran.
“momen giat tersebut di mana kita bisa sharing (diskusi) jika banyak kekurangan mohon maklum,” Ucapnya. (Redaksi)