Berita hari ini
Projo Banten Yakin Prabowo – Gibran Menang Pilpres
Ketua Projo Banten Zulhamedi Syamsi yakin pasangan Capres – Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Karena pasangan ini merupakan kolaborasi antara orang tua dan pemuda.
“Prabowo mewakili golongan tua yang sudah banyak makan asam garam. Berpengalamannya sudah pasti. Sedangkan Gibran mewakili pemuda yang punya tanggung jawab sebagai pemimpin di masa depan. Kebijaksanaan dan pengalaman Prabowo dimixing dengan kekinian Gibran, akan menjadi landasan utama Indonesia mencapai Indonesia emas 2045,” Kata Zulhamedi Syamsi.
Menurut Medi, jangan lihat usia Gibran yang sekarang baru 36 tahun. Periode 2024-2029 dan 2029-2034 adalah proses pengalihan kebijaksanaan dan pengalaman golongan tua ke golongan muda. 11 tahun kemudian, Gibran atau golongan muda akan masuk pada golongan dewasa; usia kisaran 50 tahun. Usia yang tepat memimpin bangsa Indonesia. Tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
“2034 adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia memilih presiden untuk meraih Indonesia emas 2045. Saat itu, usia Gibran sudah matang; 47 tahun. Dan sangat berpengalaman. Sudah 2 periode magang jadi Wakil Presiden. Tentu bakalan paham betul dengan kondisi bangsa ini. Dan bakal paham benar bagaimana mencapai Indonesia emas di tahun 2045,” papar Ketua Projo Banten yang biasa dipanggil Medi.
Selain itu, menurut Medi, tidak seperti pasangan yang lain yang hanya jual-jual akan memerhatikan kaum muda atau milenial, Prabowo sudah membuktikan perhatian itu. Dengan cara memilih wakilnya dari kaum muda atau milenial.
“Lebih dari 50 persen pemilih Indonesia itu kaum muda atau disebut milenial, Gen Z atau Gen Y, atau apalah. Makanya semua pasangan menjual janji-janji memerhatikan kaum muda. Baru janji-janji. Beda dengan Prabowo, bukan lagi janji. Langsung diwujudkan dengan cara memilih wakilnya dari kaum muda atau milenial. Apa masalahnya jika kaum muda jadi pemimpin? Apa masalah jika kaum muda jadi Wakil Presiden?,” ujar Medi.
Medi mengingatkan, sebelum tahun 1928, tidak ada namanya bangsa Indonesia. Adanya bangsa Jawa, bangsa Sunda, bangsa Melayu dan lainnya. Tahun 1928, pemuda Jawa, pemuda Sunda, pemuda Melayu, pemuda Bugis dan lainnya bersumpah menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Jadi, bangsa Indonesia terbentuk karena sumpahnya para pemuda. Bukan sumpahnya golongan tua.
“Dan pemuda yang kumpul di Sumpah Pemuda itu usia 17-20 tahun. Soekarno sendiri saat itu tidak bisa dibilang pemuda. Sudah terlalu tua, karena usianya 27 tahun. Makanya beliau tidak ikut Sumpah Pemuda, tapi mendirikan partai PNI. 17 tahun kemudian, sekitar umur 44 tahun, Soekarno menjadi presiden pertama Indonesia. Jadi sama seperti Gibran, walau disebut mewakil pemuda, usia 37 tahun sudah terlalu tua. Jadi Gibran ikut partai. Saat ini, memang waktunya untuk magang jadi wakil presiden. 11 tahun kemudian, 47 tahun jadi presiden. Sama seperti Soekarno kan?,” cerita Medi.
Terlepas alasan usia, pasangan Prabowo – Gibran adalah pasangan kolaborasi golongan tua dan golongan muda.
“Prabowo – Gibran itu kolaborasi antara masa lalu yang berpengalaman dan masa depan yang cerah. Kolaborasi antara stabilitas dan inovasi. Prabowo – Gibran adalah wajah Indonesia yang kita inginkan. Kerja sama golongan tua dan golongan muda mewujudkan Indonesia Maju, Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan. Dengan adanya Gibran, kaum muda tidak lagi jadi penonton dan dagangan politikus, tapi sudah jadi pemain kunci pilpres saat ini. Kami yakin, Prabowo – Gibran menang satu putaran,” kata Medi. (g).